Agista Foundation Prioritaskan Bantuan untuk Anak dan Perempuan

Pena Kendari1,219 views

PENASULTRA.COM, KONUT – Organisasi sosial kemasyarakatan The Agista Foundation (TAF) menyalurkan bantun korban banjir khusus permpuan dan anak anak di Desa Asera, Senin 10 Juni 2019.

“Bantuan yang diberikan oleh TAF, mengutamakan kebutuhan perempuan dan anak, seperti pakaian dalam, pembalut, pampers, makanan bayi dan balita, obat-obatan, selimut, tikar dan pakaian hangat,” kata Agista melalui pers rilisnya, Minggu 10 Juni 2019.

Pendiri yayasan TAF, Agista Ariany mengatakan, pihaknya beserta pengurus mengunjungi posko induk dan dapur umum guna melihat secara langsung penanganan korban yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe Utara Konut.

Istri Gubernur Sultra itu menilai perempuan dan anak sangat perlu mendapatkan perhatian khusus. Pasalnya dalam kondisi terjadi bencana, perempuan dan anak sangat merasakan penderitaan, utamanya ibu yang sedang hamil, ibu menyusui, perempuan menstruasi dan balita yang membutuhkan susu formula.

“Saya menyaksikan bagaimana seorang anak di desa Asera, kedinginan tanpa pakaian, hanya menggunakan celana yang lembab dan ibunya sudah tiga hari tidak mandi menggunakan air bersih,” tuturnya.

Ia menilai, kondisi banjir di Konut akan berdampak pada potensi penurunan tingkat kesejahteraan masyarakat.

“Tingkat kemiskinan akan meningkat. Penurunan kondisi kesehatan akan sangat besar terjadi, seperti diare dan kekurangan vitamin. Namun saya yakin, Pemda Konut telah mengantisipasi semuanya. Semoga kondisi ini segera pulih,” harapnya.

Sebelumnya, Bupati Konut Ruksamin, melaporkan, banjir ini menyebabkan kurang lebih 185 rumah warga hanyut. Kemudian 1.235 unit rumah terendam banjir dan 5.111 jiwa dari 1.420 kepala keluarga mengungsi.

“Lebih dari 80 persen rumah tak dapat dihuni kembali karena rusak parah dan tertimbun lumpur,” ungkap Ruksamin.

Untuk fasilitas pendidikan terdapat lima unit bangunan SD dan tiga bangunan gedung SMP terendam banjir. Selain itu, tercatat ada 3 pasar yang mengalami kondisi sama.

“Akses menuju lokasi juga lumayan sulit dijangkau karena putusnya jembatan penghubung,” tukasnya.(b)

Penulis: Luthfi Badiul Oktaviya
Editor: Yeni Marinda