Tahun Sudah Berganti, Masyarakat Belum Move On!

Pena Opini438 views

Oleh: Zulhilda Nurwulan, S.Pd (Relawan Opini Kendari)

Tahun baru masehi identik dengan perayaan pesta kembang api dan hura-hura. Eforia tahun baru membakar semangat muda generasi ke jalan yang salah. Tidak sebatas pesta kembang api, pesta miras hingga seks bebas turut meramaikan rentetan acara pergantian malamtahun baru. Tahun berganti namun kebiasaan masyarakat masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya tidak berubah. Pergantian tahun tidak dijadikan bahan muhasabah untuk merenungi kesalahan-kesalahan di masa lalu. Kungkungan sekularisme menjerat masyarakat tanpa henti.

 Gaya hidup hedonis kian merajalela di tengah kehidupan masyarakat islam. Nilai-nilai islam yang pernah hidup di tengah masyarakat telah terbakar api kapitalis dan kerakusan kaum kapital. Seks bebas menjadi salah satu gaya hidup barat yang diadopsi hingga ke negeri muslim. Parahnya, gaya hidup seks bebas ini paling banyak diminati bahkan dikalangan remaja. Terlebih lagi, malam tahun baru menjadi puncak untuk merealisasikan kemaksiatan tersebut. Seperti yang disampaikan oleh salah seorang karyawan apotek di Kendari, Sulawesi Tenggara, Yati (25), bahwa penjualan kondom pada malam tahun baru mencapai dua kali lipat dari hari biasanya. Mayoritas pengguna alat kontrasepsi merupakan kalangan pekerja. Pesta seks bukan lagi merupakan hal yang tabu di kalangan masyarakat melainkan menjadi suatu tradisi yang tidak terlepas dari kehidupan masyarakat. Penjualan alat kontrasepsi secara bebas membuka peluang terjadinya seks bebas di kalangan masyarakat. Hal ini disebabkan hilangnya kontrol negara dari sistem pergaulan masyarakat sebagai dampak dari penerapan sistem sekulerisme.

Sistem Kapitalis-Sekuler Ciptakan Generasi Krisis Moral

Sistem sekulerisme yang menjauhkan kehidupan agama dari kehidupan masyarakat akhirnya menghilangkan kontrol sosial sehingga mengakibatkan sistem sosial yang buruk. Disamping itu, sistem pendidikan sekuler menghasilkan generasi yang minim akhlak. Generasi muda era kapitalis mengalami krisis moral. Fatalnya, berbagai konten pornografi dengan mudah diakses oleh para remaja sebagai tontonan menarik yang akhirnya menjadi candu dan racun bagi pola pikir masyarakat. Akibatnya, generasi bangsa terpapar tindakan pornografi. Padahal, Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 287 Tahun 2001 dengan tegas mengharamkan pornoaksi dan pornografi namun konten asusila ini justru makin menggila, baik yang digital maupun di dunia nyata.

Temuan Kemenkominfo melalui tim AIS per Juli 2019 sungguh mengejutkan, tercatat  sebanyak 898.109 konten negatif berbau pornografi. Hal ini sangat mengejutkan, kondisi seperti ini sangat berbahaya bagi masa depan bangsa ini. Sebagai generasi yang rentan terhadap godaan tindakan negatif, generasi muda membutuhkan pendampingan yang ketat baik dari orang tua maupun masyarakat sekitar lingkungan hidupnya. Selain itu, negara sebagai pelindung wajib menjamin keamanan warga negara baik dari segi jasmani maupun ruhaniahnya. Sayangnya, sekalipun pemerintah telah mengeluarkan banyak hukum tentang tindak asusila namun pemerintah tetap menyediakan berbagai sarana pornoaksi diantaranya perizinan membuka klab-klab malam, penjualan kondom/alat kontrasepsi secara legal serta pelonggaran hukum tentang tindakan asusila.

Kemudian, ketakwaan individu juga sangat mempengaruhi maraknya tindak asusila hidup di lingkungan masyarakat. Kurangnya pendidikan moral yang ditanamkan sejak dini membuat generasi sangat jauh dari mengenal penciptanya. Budaya asing yang telah masuk ke negeri muslim telah menjadi tren di kalangan masyarakat. Akidah sekular yang dibawa oleh asing telah berhasil menyeret akidah generasi islam jauh dari tren islam yang telah lama hidup dalam hati masyarakat muslim. Sehingga, generasi muslim lebih banyak bercermin pada gaya hidup barat yang dianggap update dibanding gaya hidup islam yang dianggap kuno.

Kapitalis memang tidak akan jera merusak kehidupan masyarakat islam sekalipun saat ini mereka tengah berada di liang kehancuran. Mereka mempunyai banyak cara untuk tetap menjaga konsistensi ideologi tetap berjaya dalam lingkungan masyarakat muslim.Salah satu usaha kaum kapital agar tetap eksis di bumi islam yakni dengan menyuburkan ide-ide kapitalis melalui budaya global yang dibawa oleh pihak asing untuk ditumbuh-suburkan dalam diri kaum muslimin.Disamping itu, ide kapitalis dijadikan poros dan landasan berfikir dalam memutuskan setiap perkara. Inilah yang membuat ide kapitalis tetap berjaya sedangkan nilai-nilai islam menjadi tertinggal. Sehingga, generasi yang lahir di era kapitalis merupakan generasi sekularis yang krisis moral dan miris akhlak. Dengan demikian, ide-ide kapitalis yang tumbuh subur dalam tubuh masyarakat muslim harus segera dihapuskan demi memperbaiki pribadi generasi islam yang sudah terlanjur dikotori oleh ide-ide asing yang kufur.

Islam, Solusi Tuntas Atasi Seks Bebas

Seks bebas merupakan tindakan yang sangat dibenci dalam islam. Hal ini merupakan perzinahan yang sangat diharamkan. Islam bahkan melarang melakukan tindakan yang mendekati zina, pacaran. Islam akan memberikan sanksi yang tegas bagi pelaku tindakn seks bebas (perzinahan) sesuai dengan beratnya tindakan yang dilakukan juga berdasarkan status pelaku perzinahan tersebutapakah lajang atau sudah menikah. Adanya hukum yang tegas demi memberi efek jera dan mencegah tindakan kemasiatan itu terulang kembali.

Sebagai sebuah sistem yang sistematis, islam telah mencegahperbuatan tindak asusila bahkan sebelum tindakan tersebut terjadi. Untuk mencegah tindakan asusila baik pornoaksi maupun pornografi, islam melakukan beberapa langkah pencegahan yakni membatasi pertemuan antara lawan jenis di ruang publik, menetapkan pakaian yang baik untuk wanita dan juga pria, menghukum pasangan yang membeli kondom untuk kegiatan seks bebas.

Laki-laki dan perempuan didalam islam hanya boleh bertemu untuk hal-hal yang umum seperti kegiatan belajar-mengajar di sekolah, kegiatan jual-beli di pasar, pemeriksaan kesehatan di rumah sakit dan kegiatan umum lainnya yang mengharuskan laki-laki dan perempuan bertemu. Hal ini dilakukan untuk menjaga komunikasi bebas antar lawan jenis di ruang publik.

Selanjutnya, islam akan mengatur pakaian yang baik bagi laki-laki maupun perempuan. manusia wajib menutup auratnya sesuai aturan syariat. Hal ini dilakukan untuk menjaga pandangan baik bagi laki-laki maupun perempuan sebagaimana yang diatur dalam QS. An-Nur ayat 30-31.

Kemudian, negara akan mengatur penjualan kondom sebagai alat kontrasepsi. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya seks bebas. Negara akan menjatuhkan sanksi yang tegas bagi pasangan yang membeli kondom sebagai alat kontrasepsi bukan karena untuk mencegah penyakit menular akibat  seks bebas.

Oleh karena itu, untuk mencegah terjadinya berbagai penyimpangan maka perlu menerapkan sistem yang sistematis memecahkan masalah langsung dari akarnya yakni mencabut sistem kapitalis-sekuler dan menggantinya dengan islam. Wallahu’alam biishowwab.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *