Bio Nilkaz, Pupuk Cair Organik Solusi Tingkatkan Hasil Panen Budidaya Bandeng

PENASULTRA.COM, BOMBANA – Banyak penambak yang masih memakai cara “sesat” untuk membesarkan ikan maupun udang di tambak dengan pakan dan obat kimia.

Untuk mengubah jalur pikir tersebut, Supriadi bekerjasama dengan Makmur Sembada membuat pupuk cair berbahan organik yakni Bio Nilkaz.

Meski belum secara resmi dilaunching, Bio Nilkaz sudah mulai disosialisasikan. Salah satunya di Kabupaten Bombana.

Ketua Koperasi Indo Nilkaz Sultra, Supriadi mengatakan, Bio Nilkaz diciptakan sebagai solusi peningkatan hasil panen pada pembudidaya udang vanamei dan ikan bandeng.

“Produk ini punya kita sendiri bukan merek dari luar,” kata Supriadi saat memberikan sambutan dalam acara workshop dan sosialisasi program pengembangan teknologi industri tahun 2019, Bio Nilkaz untuk bandeng dan udang vanamei di Kecamatan Rarowatu Utara, Kamis 14 Februari 2019.

Menurutnya, ide pupuk ini hadir karena di Sulawesi Tenggara (Sultra) khususnya Bombana mata pencaharian masyarakatnya masih bertumpu pada sektor pertanian dan perikanan.

“Harga sudah sangat jelas dan tidak memberatkan petani. Sehingga modal tidak banyak berkurang, apalagi kualitasnya baik,” terang dia.

Sosialisasi ini diberikan, lanjut Supriadi untuk membuat hasil produksi lebih cepat pertumbuhannya.

“Jika sebelumnya per tiga bulan panen kita ingin itu berubah jadi tiga kali panen dalam sebulan misalnya,” ujarnya.

Sementara itu, Prof. Iswanto Nadi (Pembuat pupuk dari Makmur Sembada) dalam materi yang dibawakannya mengatakan bahwa pemanfaatan pupuk ini tidak akan ada artinya jika masyarakat tidak paham pembudidayaannya.

Prof. Iswanto menjelaskan, Bio Nilkaz nantinya akan ditebar ke atas permukaan air tambak lalu didiamkan selama 19 jam untuk beradaptasi dengan suhu air.

Nah, Bio Nilkaz ini akan memicu munculnya plankton yang nantinya jadi pakan alami bibit-bibit bandeng atau udang yang ditebar ke tambak.

Dengan pakan-pakan alami itulah, kata dia, ikan tumbuh dan besar secara organik. Tak perlu lagi makanan konsentrat berbahan kimiawi.

“Ikan pun lebih sehat dikonsumsi. Udang usia 45 hari dipastikan mampu mencapai berat 80/kg,” jelasnya.(b)

Penulis: Yeni Marinda
Editor: Ridho Achmed