BSSN Asistensi Pengenalan dan Pembentukan CSIRT di Sultra

Pena Kendari1,028 views

PENASULTRA.COM, KENDARI – Pengamanan informasi sangat diperlukan untuk melindungi informasi-informasi khususnya dalam pemerintahan. Untuk itu, guna menghadapi serangan terhadap ancaman siber (hacker), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) melakukan pengenalan dan pembentukan Computer Security Incident Response Team (CSIRT) atau tata kelola penanggulangan dan pemulihan insiden keamanan siber di 17 provinsi di Indonesia, termasuk Sulawesi Tenggara (Sultra).

Direktur Penanggulangan dan Pemulihan Pemerintahan BSSN, Brigjen TNI Daddy Estoe Widodo mengatakan, pengenalan ini sesuai dengan undang-undang (UU) ITE, Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 95 tahun 2018 serta Perpres Nomor 133 tahun 2017 Badan Siber dan Sandi Negara.

“Ini harus ada disetiap provinsi di Indonesia karena kita ingin setiap provinsi aman dari peretasan siber. Kita inginkan 2024 seluruh provinsi sudah punya CSIRT,” kata Daddy saat diwawancarai usai acara asistensi pengenalan dan pembentukan CSIRT di Sultra disalah satu hotel di Kendari, Selasa 14 Mei 2019.

Ia berharap, semua provinsi di Indonesia sudah dapat menanggulangi atau mengatasi jika nantinya ada serangan siber. Sebab sesuai data dan fakta serangan siber sudah mulai meningkat baik dari dalam maupun luar negeri.

“Kita ingin provinsi mandiri, makanya tim turun langsung. Karena sistem pemerintahan kita masih lemah. Sementara yang kita harus lindingi itu kan data negara. Saya harap Sultra segara berbenah menyiapkan sistemnya dengan baik,” ungkapnya.

Sementara itu, Sekretaris Diskominfo Sultra, Yusrianto menjelaskan posisi Pemda didalam CSIRT sebagai layanan koordinasi untuk menyampaikan ke tingkat BSSN jika terjadi ancaman siber.

Apalagi, tambahnya, ditahun ini Sultra akan menerapkan tandatangan (ttd) secara elektronik. Sehingga ancaman siber sangatlah berpeluang untuk terjadi.

Misalnya, lanjutnya, gubernur mau ttd bisa dimana saja karena sudah eletronik. Kalau tidak dijaga pasti akan dibobol. Misal ttd izin usaha selama 10 tahun ketika dibobol jadi 20 tahun. Inilah pentingnya CSIRT.

“Kami harap ini berjalan lancar karena ini sangat bermanfaat bagi Pemda,” tukas Yusrianto.(b)

Penulis: Yeni Marinda
Editor: Bas