Diduga, Ini Alasan IRT di Muna Akhiri Hidup di Pondok Kosong

Pena Hukum781 views

PENASULTRA.COM, MUNA – Duka mendalam dirasakan Jabarudin bin La Ndomia, suami HR (33), korban yang diduga gantung diri di sebuah pondok kosong di kebun milik Wa Nuriah di Desa Kontumere, Kecamatan Kabawo, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, Jumat 29 Juni 2018 pagi.

Rupanya dibalik kematian korban, ada kisah lebih memilukan sehingga diduga wanita malang ini memilih mengakhiri hidupnya dengan cara tragis.

Jabarudin menuturkan, enam bulan terakhir ini, sang istri memang mengalami sakit lambung dan maag akut serta sesak nafas (komplikasi). Akibat penyakit tersebut, korban selalu ketakutan dan khawatir terhadap segala sesuatu.

Bukan tanpa usaha, Jabar pernah memeriksakan penyakit sang istri di Puskesmas Kabawo dan Rumah Sakit Umum Kabupaten Muna.

Saat itu pihak rumah sakit menyarankan agar korban (HR) di bawa ke rumah sakit yang berada di Kota Kendari. Namun karena faktor ekonomi, sehingga sepasang suami istri tersebut menolak.

Jabarudin juga mengisahkan, sebelum istrinya ditemukan tewas, sekira pukul 22.00 Wita, Kamis 28 Juni 2018 malam, HR bersama anak perempuannnya Narni (7), tidur sekamar di dalam rumah yang selama ini dihuninya.

Keesokan paginya, sekira pukul 05.00 Wita, dirinya sempat melihat korban bangun dari tempat tidurnya. Tak merasa curiga, Jabar lantas kembali melanjutkan tidurnya.

Satu jam kemudian, Jabar terbangun dan langsung mencari istri tercintanya. Ia pun bergegas mencari ke luar di rumah para tetangga hingga ke kebun. Namun, sang istri tak ditemukannya.

“Dalam perjalanan pulang, saya bertemu dengan La Lati dan Wa Paru yang menyampaikan bahwa, istriku gantung diri di pondok rumahnya Wa Nuriah,” ungkap Jabarudin, Jumat 29 Juni 2018.

Pondok kosong milik Wa Nuriah tempat HR gantung diri. Nampak polisi tengah melakukan olah TKP. FOTO: Istimewa

Tentu apa yang dilihatnya, membuat dia tak kuasa menahan duka. Namun ia mencoba tegar, akhirnya dibantu warga sekitar yang ada di TKP, ia mengangkat tubuh istrinya yang sudah tak bernyawa lagi.

Hasil pemeriksaan medis, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada diri korban. Diduga, korban meninggal dunia akibat bunuh diri.

Atas kenyataan itu, Jabarudin dan keluarga tak melakukan outopsi dan bersedia membuat pernyataan tertulis.(b)

Penulis: Sudirman Behima
Editor: Ridho Achmed

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *