Dorong Pengembangan SDM, Pemda Buteng Siapkan Beasiswa Hingga Perguruan Tinggi

PENASULTRA.COM, BUTON TENGAH – Pemerintah daerah Kabupaten Buton Tengah (Buteng) saat ini tengah gencar-gencarnya melakukan penataan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM).

Hal itu dapat dilihat dari upaya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Buton Tengah yang telah mendorong beberapa program berhubungan dengan peningkatan kualitas pendidikan dan pengembangan SDM. Salah satunya melalui program beasiswa ‘Cerdas Samatau’.

Sekalipun pada tahun ini anggaran Beasiswa Cerdas Samatau sendiri masih tergolong kecil, hanya senilai Rp.90 juta, namun Bupati Buton Tengah Samahuddin tetap berkomitmen ditahun 2020 mendatang program beasiswa ini akan dinaikkan hingga Rp1 miliar.

“Saya baru saja pulang mengikuti rapat Forkopimda, dimana ada tiga yang menjadi agenda pembangunan kedepan. Pertama itu pengembangan SDM, transportasi jalan, dan pemberdayaan masyarakat. Dan mudah-mudahan tidak ada halangan Buteng 2020, untuk pendidikan ada beasiswa yang akan kita anggarkan Rp1 miliar,” kata Samahuddin di sela-sela sambutannya dalam acara memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, di Masjid Raya Lakudo, Jumat 15 November 2019.

Beasiswa Rp1 miliar itu nantinya akan diperuntukkan untuk bantuan pendidikan tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan bagi perguruan tinggi dari Strata Satu, Magister hingga Doktor.

“Itu nanti akan ditanggung pemerintah, tapi ada syarat dan kriterianya dan aturannya sudah kita akan buat,” cetus Samahuddin.

Orang nomor satu di Buton Tengah ini mengungkapkan, pengembangan sumber daya manusia saat ini menjadi agenda prioritas bersama oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

Foto bersama Kadis Dikbud Buteng, Abdullah bersama perwakilan sekolah alam dan peserta pelatihan. FOTO: Amrin Lamena

Tingkatkan Kualitas Pendidikan Melalui Pelatihan Pembelajaran Menyenangkan

Selain program beasiswa cerdas Samatau, Pemda Buton Tengah juga bakal terus meningkatkan indeks prestasi pendidikan. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Buteng melaksanakan program pelatihan peningkatan kualitas tenaga pendidik bagi sekolah dasar dan SMP dengan menggandeng guru-guru Sekolah Alam Indonesia (SAI) Jakarta.

Pelatihan peningkatan kualitas tenaga pendidik itu dilaksanakan selama empat hari sejak tanggal 13 Oktober 2019 hingga 16 Oktober 2019, yang mana pelaksanaannya dua hari pertama diperuntukkan untuk guru SD, hari ketiga dan keempat diikuti guru SMP lingkup Kabupaten Buton Tengah.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Buteng, Abdullah mengungkapkan, tantangan terbesar saat pertama kali memimpin Disbud Buteng yaitu saat Buteng berada di juru kunci untuk pencapaian tiga mata pelajaran yang diujian nasionalkan. Akan tetapi, berkat kerja keras dan komitmen tinggi, pada 2019 Buteng mampu keluar dari juru kunci dan berada pada urutan ke tujuh di Sulawesi Tenggara (Sultra).

“Tapi klasifikasi nilai kita berada pada klasifikasi rata-rata D dengan nilai lima, dan itu kurang cukup sehingga upaya-upaya perbaikan harus terus dilakukan,” tutur Abdullah saat ditemudi di SMP 3 Buton Tengah.

Menurut dia, upaya peningkatan mutu pendidikan di lingkup Buton Tengah, harus dimulai dari pembinaan dan peningkatan kualitas tenaga pendidik terlebih dahulu.

“Saya yakin kalau guru sudah berkualitas maka pasti akan berimplikasi pada anak didiknya dan hasilnya pun akan baik,” kata Abdullah.

Olehnya itu, berangkat dari persoalan tersebut, Abdullah kemudian menghadirkan sejumlah guru dari Sekolah Alam Indonesia untuk memberikan pelatihan kepada guru perwakilan disetiap sekolah di Kabupaten Buton Tengah.

“Kebetulan saya pernah berkunjung di sekolah alam itu, disana siswa itu belajar enjoy, menyenangkan dan itu satu konsep yang harus dikembangkan disini,” tuturnya lagi.

Dari pelatihan peningkatan kualitas yang dipandu dari perwakilan sekolah alam ini, Abdullah berharap kepada tenaga pendidik yang mengikuti pelatihan tersebut, kedepan bisa menjadi fasilitator yang baik bagi anak didik.

“Bayangkan saja di sekolah alam mereka masuk pagi pulang sampai jam dua tapi siswa disana tidak merasa jenuh ataupun mengeluh karena mereka belajar sambil bermain. Nah ini yang akan kita dorong agar guru itu berperan sebagai fasilitator, pembina dan siswa yang mencari tahu. Kalau guru hanya mentransformasikan pengetahuan pada siswa maka itu sudah tidak ada gunanya karena sudah tidak ada yang lebih hebat dari om google,” cetusnya.

Pada kesempatan itu juga, Abdullah menegaskan bahwa kegiatan serupa akan diprogramkan kembali pada 2020 mendatang dengan menjangkau lebih banyak tenaga pendidik di lingkup Pemda Buteng.

“Untuk tahun ini baru satu orang perwakilan dari masing-masing sekolah dan kedepannya kita akan naikan volumenya agar dapat menjangkau lebih banyak lagi guru-guru di Buteng,” tandasnya.(adv)

Penulis: Amrin Lemana
Editor: Ridho Achmed