Jangan Anggap Remeh Tipes

Pena Opini629 views

Oleh: Eni Kurniati

Tipes atau dalam istilah kedokteran dikenal dengan demam tifoid adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Bakteri ini berbentuk batang, tidak berspora, bergerak dengan flagel dan termasuk bakteri golongan gram negatif (Jawetz et al, 2012) Bakteri ini bisa ditemukan di air atau makanan yang telah terkontaminasi Salmonela typhi.

Tipes dapat terjadi apabila bakteri ini masuk melalui mulut bersama makanan dan minuman yang telah terkontaminasi Salmonella typhi, kemudian masuk ke dalam saluran pencernakan. Apabila bakteri berhasil mencapai usus halus dan masuk ke dalam tubuh mengakibatkan tipes.

Tipes merupakan penyakit menular yang tersebar diseluruh dunia, dan sampai sekarang masih menjadi masalah kesehatan di negara-negara yang sedang berkembang. Menurut Word Health Organization tahun 2014 diperkirakan Insiden penyakit ini masih sangat tinggi 21 juta kasus di dunia dan 200 ribu kasus berakhir dengan kematian tiap tahun.

Penyebaran penyakit ini terjadi sepanjang tahun dan tidak tergantung pada iklim, tetapi lebih disebabkan oleh penyediaan air bersih, sanitasi lingkungan dan kebersihan individu yang masih kurang baik.

Gejala tipes sering kali nampak seperti gejala flu atau radang tenggorokan bahkan seperti demam berdarah. Demam tinggi dengan suhu diatas 38o C pada minggu pertama setelah terinfeksi bakteri penyebab tipes orang tersebut akan mengalami demam ringan. Demam semakin hari semakin meningkat. Demam tinggi akhirnya terjadi pada minggu kedua. Demam biasanya muncul pada sore hari dan pasien merasa menggigil. Kaki dan tangan teraba dingin sedangkan badan teraba panas. Bradikardia relatif yaitu jumlah nadi per menit yang tidak sesuai dengan kondisi penderita. Normalnya apabila suhu meningkat maka kecepatan nadi akan meningkat. Namun pada tipes kecepatan nadi tidak meningkat. Lidah pada penderita tipes cukup khas, yakni keputihan pada bagian tengah lidah dan merah dibagian pinggir. Keluhan pencernakan seperti mual, sukar buang air besar atau sebaliknya. Keluhan saluran pernafasan seperti batuk, pilek. Gejala lainnya seperti mata merah, sakit kepala, sesak nafas, pegal-pegal, nyeri sendi dan sebagainya (Brooks et al, 2013).

Di Indonesia test Widal masih banyak digunakan untuk mengetahui keberadaan bakteri penyebab tipes. Dokter akan sangat berhati-hati dalam menginterprestasikan hasil ujinya karena untuk daerah endemik tipes seperti di Indonesia ini hampir semua orang sudah terpapar dengan Salmonella typhi. Sehingga secara alamiah tubuh telah membentuk antibodi. Dengan kata lain orang yang tidak menderita tipes pun akan memberikan hasil yang positif pada test widal. Namun untuk daerah-daerah yang tidak memiliki test yang lebih canggih, pemeriksaan widal sudah cukup membantu untuk diagnosis tipes. Selain pemeriksaan widal terdapat juga pemeriksaan yang lebih cepat dan akurat yakni test TUBEX. Namun test ini dari sisi harga jauh lebih mahal.

Kunjungi dokter sesegera mungkin apabila terdapat gejala seperti tersebut diatas. Antibiotik adalah obat tipes yang akan diberikan oleh dokter kepada penderita tipes. Antibiotik yang biasa dipakai seperti chloramphenikol, ampisilin, ciprofloxazin, trimethoprim-Sulfamethoxazole. Minumlah antibiotik ini sampai habis, walaupun gejalanya sudah berkurang atau bahkan sudah merasa sembuh. Berhenti minum obat ini justru akan membuat bakteri ini tetap tumbuh yang berakibat kambuhnya infeksi.

Perlu dipahami bersama bahwa setiap pasien membutuhkan perawatan yang berbeda-beda tergantung dari tingkat keparahan penyakitnya. Hanya dokter yang bisa menilai apakah seorang pasien harus dirawat di Rumah Sakit atau bisa rawat jalan dengan istirahat total.

Siapapun bisa terkena penyakit tipes jika tidak menjaga kebersihan terutama saat makan. Hal ini karena bakteri penyebab tipes dapat menempel pada makanan dan minuman yang kita konsumsi. Untuk itu hal yang paling penting kita lakukan untuk mencegah tipes adalah dengan menjaga kebersihan.

Beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk mencegah tipes: Cuci tangan dengan menggunakan sabun sebelum makan, saat menyiapkan makanan dan setelah dari toilet. Hindari mengkonsumsi air minum dan es batu sembarangan. Hindari makan buah dan sayuran tanpa dicuci atau dimasak lebih dahulu. Dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan resiko terinfeksi bakteri penyebab tipes akan semakin kecil.(***)

Penulis: Mahasiswa Program Doktor, Fakultas Biologi UGM