Karateker Baru KNPI Buton Dinilai Hanya Cari Sensasi

Pena Daerah798 views

PENASULTRA.COM, BUTON – Munculnya karateker baru Ketua DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Buton, Ichsan W. Hasan dinilai hanya untuk mencari sensari atau panggung baru.

Pelaksana tugas (Plt) Ketua KNPI Buton, Rami Musrady Zain mengatakan, KNPI itu adalah kumpulan organisasi-organisasi kepemudaan, bukan pernyataan pribadi dari seseorang.

“Yang namanya kumpulan itu lebih dari satu orang. Jadi, kalau berbicara legalitas tinggal hitung saja berapa organisasi-organisasi kepemudaan yang berpihak atau bernaung dalam lembaga yang bernama KNPI itu,” kata Rami melalui rilis persnya, Senin 11 Februari 2019.

Menurutnya, KNPI itu adalah mitra pemerintah, sehingga siapa yang diakui pemerintah dialah yang betul-betul memiliki legalitas di pemerintahan.

“Fakta hukumnya KNPI itu memang terbelah, ada yang berkongres di Hotel Borobudur, Jakarta dan di Kota Bogor,” jelasnya.

Kongres KNPI di Hotel Borobudur, kata Rami, itulah yang diketuai oleh Faad Rafiq dan dibuka oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dan menghasilkan ketua baru yakni Abdul Azis.

“Sementara Kongres di Bogor yang diketuai oleh Rifai Darus tidak satupun perwakilan pemerintah yang membukanya. Kongres di Bogor itu kan sebelumnya di jadwalkan di Aceh tapi karena alasan legalitaslah maka kongres tersebut batal dan dipindahkan ke Bogor. Gubernur Aceh tidak berani membuka kegiatan kongres tersebut,” terangnya.

Di Buton, tambah Rami, KNPI yang ia sebut hanya mencari sensasi itu adalah hasil kongres Bogor yang tak dibuka oleh pemerintah.

“Jadi, kalau bicara legalitas maka dikepemimpinan saya yang legal karena dibuka oleh pemerintah dalam hal ini Mendagri. Atau dengan kata lain untuk mencari legalitas di KNPI Buton tanyakan saja sama pemerintah yakni Bupati dan DPRD Kabupaten Buton,” tambahnya.

Dengan demikian, tegas Rami, sudah jelas mereka yang mengaku-ngaku orang KNPI itu hanya mencari sensasi belaka. Apalagi di musim politik saat ini.

“Pemuda itu menyatukan bukan mencari-cari celah untuk melahirkan perpecahan,” pungkas Sekretaris KAHMI Sultra itu.(b)

Penulis: Yeni Marinda
Editor: Ridho Achmed