Lima Mahasiswa UM Ciptakan Lampu Tidur dari Limbah Kayu

PENASULTRA.COM, MALANG – Masalah lingkungan menjadi sebuah isu yang dewasa ini telah cukup banyak menyita perhatian masyarakat. Permasalahan lingkungan seperti pencemaran oleh limbah tidak hanya mempengaruhi keseimbangan alam namun juga berpengaruh terhadap kehidupan manusia.

Persoalan itu menjadi perhatian lima mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM). Salah satunya membuat inovasi baru dengan memadukan limbah kayu dan serbuk kayu menjadi lampu tidur yang cantik sehingga bernilai jual dan ramah lingkungan.

Ketua Tim Metha Gema Rosyendra, mengatakan, lampu tidur tersebut diberi nama Landscape Night Lamp. Dimana produksinya bekerja sama dengan Teras Kayu Malang di Kepanjen pada awal bulan Mei 2019.

“Landscape Night Lamp perkenalkan nuansa panorama bentang alam nusantara yang mempesona melalui lukisan indah yang dibuat oleh orang yang ahli di bidangnya,” kata Metha dalam rilisnya, Rabu 19 Juni 2019.

Selain itu, tambah dia, produk dilengkapi dengan lampu tumblr dan LED untuk membangun suasana seperti di alam terbuka yang memberikan kesan ketenangan.

Menurut Metha, penggunaan lampu tumblr dan LED ini diharapkan mampu mendukung gerakan hemat listrik. Karena daya yang dibutuhkan lebih hemat daripada bola lampu pada umumnya serta mampu meningkatkan kualitas tidur.

“Landscape Night Lamp dirancang dengan menggunakan bahan dasar dari limbah kayu palet pinus yang sudah tidak dimanfaatkan lagi oleh industri meubel,” ulasnya.

Landscape Night Lamp, kata Metha, dibuat dengan tujuan untuk mengurangi limbah dan zero waste sehingga setiap bagian dari kayu dapat dimanfaatkan dengan optimal tanpa mencemari lingkungan disekitarnya.

Langkah dari mahasiswa UM tersebut mendapat apresisasi dari Ketua Umum Komunitas Pecinta Lingkungan SOBI (Sobat Bumi) Malang Juswandi.

Juswandi mengatakan, berdasarkan pengalamannya di lapangan, banyak dijumpai limbah kayu meubel ataupun bangunan baik berupa batangan maupun serbuk kayu yang sudah tidak dimanfaatkan lagi dan hanya berakhir di pinggiran sungai.

Sementara itu, pemilik UD. Tohu Srijaya Tohu menilai ide dari mahasiswa itu sangat kreatif. Dikatakannya, saat ini sudah saatnya muncul ide-ide kreatif dalam penanggulangan pencemaran lingkungan. Sehingga tiap bagian dari suatu material bisa dimanfaatkan.

“Pemanfaatan limbah kayu selain untuk mengurangi dampak pencemaran lingkungan, juga bertujuan meningkatkan perekonomian masyarakat serta membuka lapangan pekerjaan dalam industri kreatif,” ungkap Srijaya.

Rencana keberlanjutannya, sambung dia, pihaknha akan menggandeng UMKM di Kecamatan Junrejo, Kota Batu dengan tujuan menyerap tenaga kerja dan meningkatkan perekonomian masyarakat.

Landscape Night Lamp juga ternyata mendapat sambutan positif dari pasar salah satunya pemilik Villa OYO 007 Malang, Suparno.

“Produk ini sangat unik dan menarik namun saya tidak duga ternyata terbuat dari limbah kayu, karena tampilan dari produknya terlihat rapi dan bagus,” pungkasnya.(b)

Penulis: Sudirman Behima
Editor: Bas