Masyarakat Mastim Nilai Bupati Buteng ‘Gagal Paham’ Soal Penolakan Pembangunan TPA

Pena Daerah919 views

PENASULTRA.COM, BUTON TENGAH – Masyarakat Kecamatan Mawasangka Timur (Mastim) menilai pernyataan Bupati Buton Tengah (Buteng), Samahuddin telah memojokkan aksi penolakan pembangunan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang digelar beberapa waktu lalu. Bahkan, menurut mereka, Samahuddin telah ‘gagal paham’ atas aksi yang disuarakan.

“Pak bupati ini seharusnya sudah tau bahwa kami masyarakat Mastim bukan menolak program TPA itu, tapi kami menolak penetapan lokasi di Desa Batubanawa,” Kata Derwin, koordinator aksi masyarakat Mastim kepada media ini, Rabu 9 Januari 2019.

Ia menjelaskan, penolakan dilakukan karena penentuan lokasi pembangunan TPA tidak sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) Nomor 03-3241-1994 tentang Tatacara Pemilihan Lokasi TPA Sampah. Disamping itu, peruntukannya di mana semestinya TPA itu dibangun tidak sesuai.

Untuk itu, pihaknya menegaskan jika aksi penolakan rencana pembangunan TPA yang disuarakan benar-benar merupakan aspirasi masyarakat.

“Pak bupati ini mungkin lupa, kami-kami yang melakukan aksi kemarin itu juga masyarakat Mastim, masyarakat yang telah pilih beliau sebagai Bupati Buteng dipemilihan kemarin,” tegas Derwin sedikit menyindir.

Mantan Sekretaris Umum Ikatan Keluarga Mahasiswa Mawasangka Timur (IKMI Mastim) Baubau ini juga membantah tudingan Bupati Buteng yang menilai gerakan masyarakat berhubungan dengan kepentingan politik oknum tertentu.

“Di Batubanawa itu dataran rendah, kondisi tanahnya bebatuan cadas, tanah batu kapur sehingga memang sangat tidak memungkinkan di tempatkan di situ,” tekannya bernada penjelasan.

Sebelumnya, pada acara peletakan batu pertama pembangunan pesantren wirausaha di Desa Wantopi, Kecamatan Mastim, Senin 7 Januari 2019 lalu, Bupati Buteng, Samahudin mempertanyakan masyarakat Mastim yang melakukan penolakan rencana pembangunan TPA. Pernyataan itu disampaikannya di hadapan masyarakat dan para kepala desa se-Mastim.(b)

Penulis: Amrin Lamena
Editor: La Ode Muh. Faisal