Mereka yang Menolak, Mereka Pula yang Menerima, Akhirnya 500 TKA China Masuk di Sultra

Pena Opini1,502 views

Oleh: Muhammad Risman

Akhirnya 500 Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China masuk di Sulawesi Tenggara (Sultra). Sebelumnya kabar akan kedatangan para TKA itu menjadi polemik dan pembahasan hangat dikalangan masyarakat. Bahkan sampai pada tingkat pejabat daerah di Sultra.

Aduh argumentasipun tak terelakan antara pejabat daerah dan pemerintah pusat. Menurut sebagian pejabat dalam Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Sultra, ditengah wabah pandemi Corona Virus Desease (Covid-19) atau Virus Corona, belum tepat pemerintah pusat mendantangkan atau mengizinkan para TKA asal China masuk dan bekerja diwilayahnya.

Sampai-sampai salah satu unsur pimpinan Forkopimda Sultra, menyatakan siap untuk menjadi garda terdepan menolak kedatangan TKA tersebut. Melawan jika Pemerintah pusat akan memaksakan para TKA masuk diwilayahnya. Tentu semangat bagi para penggiat anti-tambang dan para pemerhati masyarakat lingkar tambang mendukung langkah penolakan para TKA yang disampaikan para pejabat-pejabat itu. Apalagi menjadi garda terdepan dan siap bersama untuk melakukan aksi demonstrasi.

Saya pun, merasa yakin jika penolakan itu akan serius dilakukan. Karena dipercaya mereka-mereka para pejabat yang menolak. Dahulu merupakan orang-orang tangguh yang memiliki komitmen sangat kuat. Sekali berbicara maka pantang mundur. Dalam istilahnya, tidak akan mungkin menjilat ludahnya sendiri. Keyakinan sangat mengerucut karena saat ini semua masih terkosentrasi dengan masalah penyebaran Covid-19. Bagaimana pencegahan dan penanganan Covid-19.

Saya pun percaya, mental para pejabat-pejabat yang menolak para TKA. Mereka sangat kuat dan gigih berjuang demi kepentingan rakyat. Menyelamatkan dan menghindarkan daerah wilayahnya dari wabah pandemi Corona Virus. Wabah pandemi yang sudah meresakan masyarakat hingga tidak diketahui. Kapan berakhirnya? Alasan itu, sehingga menurut banyak pihak sangat didukung. Jika para TKA asal China untuk tidak didatangkan dulu.

Berkaca pada kasus-kasus didaereh lain, tentang masuknya para TKA asal China di Negeri ini. Sangat banyak memiliki permasalahan. Mulai dari indetitas/Paspor maupun persyaratan dokumen keimgrasian yang lain. Contoh kasus didaerah-daerah pertambangan, pulau Obi dan Pulau Taliabu (Maluku Utara). Harusnya pemerintah jelih melihat kasus-kasus yang pernah terjadi terkait masuknya para TKA asal China.

Disadari bahwa masuknya para TKA asal China. Merupakan bagian dari kerjasama Pemerintah dengan pihak Investor asing untuk mengelola Sumber Daya Alam (SDA) yang ada dibumi Anoa. Namun sebagian masyarakat telah berpikir bahwa apa yang telah disampaikan kepada publik sudah menjadi harapan. Komitmen para pejabat daerah terhadap konsitituennya dan masyarakat secara luas. Sehingga polemik pembahasan hangat atas masuknya 500 orang para TKA itu tenggelam.

Sekarang tiba-tiba muncul lagi, bukan lagi penolakan tetapi kehadiran 500 orang TKA asal China itu menjadi harapan. Mereka adalah Tenaga ahli untuk bekerja disalah satu perusahan tambang milik investor asing (China). Kali ini, para pejabat daerah mendukung meksipun masih ditengah meluasnya wabah pandemi Corona Virus. Beberapa media online telah mengabarkan dukungan mereka. Semua telah memenuhi syarat para TKA itu masuk. Maka dipastikan tidak ada alasan untuk menyatakan menolak.

Kabar ini menambah keyakinan kami. Para pemerhati masyarakat lingkar tambang. (Mohon maaf) untuk tidak pernah percaya kepada pejabat-pejabat itu. Mereka yang menolak, tapi mereka pula yang menerima. Sejak awal terkait penolakan itu, sudah ada keraguan akan keseriusan para pejabat yang menyatakan menolak, benar-benar kata tolak. Tapi apa boleh dikatakan lagi bahwa kekhawatiran kini terjadi.

Meksipun demikian, kami sebagai masyarakat biasa tetap mendukung. Dengan keadaan terpaksa kami tetap menghormati langkah kebijakan para pejabat yang dipilih secara langsung oleh rakyat. Meraka dalam maksud agama islam adalah Ulil Amri. Seseorang atau sekelompok orang yang mengurus kepentingan-kepentingan umat. Sehinga harus dihormati setiap keputusannya.

Oleh karena itu, kita hanya berharap dan berdoa. Semoga negeri ini dijaga, dirahmati oleh Allah (Tuhan) Yang Maha Esa. Jauhkanlah dari segala cobaan yang berat diterima. Amin…(**)

Pasarwajo, 13 Juni 2020

Penulis adalah Pemuda Buton Sulawesi Tenggara (Sultra) dan Mantan Aktivis Tambang di Maluku Utara

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *