Nenek Renta di Muna Menderita Sakit di Gubuk Berdiameter 2×1

Pena Daerah997 views

PENASULTRA.COM, MUNA – Menderita sakit, Rusma (85) warga jalan Soekawati, Kelurahan Raha II, Kecamatan Katobu, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) butuh uluran tangan para dermawan.

Wanita paruhbaya yang sejak 1963 silam merantau dan kembali ke kampung halaman 4 tahun lalu itu, kini terbaring lemah karena sakit disebuah gubuk kecil berukuran 2×1 meter yang berdinding papan yang berada di lorong samping Bank Republik Indonesia (BRI) Cabang Raha.

Mestinya dia (Rusma) perlu mendapatkan perawatan dari anak dan cucu, namun karena tidak pernah merasakan pernikahan alias “perawan tua” wanita itu hanya dirawat oleh kemanakannya yang bernama Siti Haerani.

Mirisnya lagi, gubuk yang ditempati sejak 2 bulan lalu tersebut berdiri diatas tanah milik warga setempat, berdampingan dengan kandang ayam dan berdekatan dengan kali kecil dibelakangnya.

Saat disambangi para awak media, Siti Haerani mengisahkan, Rusma (sang tante) sebelumnya tinggal di kediamannya yang juga dibangun diatas tanah milik warga setempat, tidak jauh dari gubuk Rusma.

Lanjut wanita usia 61 tahun itu mengaku, karena kondisi ekonominya yang serba pas-pasan dan penyakit pikun Rusma memaksa dirinya untuk memindahkan Rusma.

Dari hasil usaha kecil-kecilannya, Haerani berhasil mengumpulkan uang Rp 300 ribu untuk membangunkan Rusma tempat tinggal. Sedangkan untuk kebutuhan makan, minum sehari-hari, bahkan obat tetap terpenuhi.

“Sejak kembali dari perantauan 4 tahun lalu, saya sendiri yang rawat dia (Rusma). Saat ini tanteku itu dalam keadaan sakit, penglihatan sudah tidak normal dan telinganya juga sudah mulai tidak mendengar. Bahkan udah berapa hari ini tidak mau makan. Saya mau bawa ke rumah sakit, tapi siapa yang mau jaga termasuk biaya harus kita pikirkan,” keluh Siti Haerani, Jumat 1 Februari 2019.

Melihat kondisi Rusma saat ini, kata Haerani, dirinya sangat berharap ada uluran tangan dari para dermawan untuk membantu meringankan beban mereka.

“Apa saja bantuannya kami syukuri. Yang terpenting kasian hunian layak buat tanteku,” harap wanita yang juga belum menikah itu.(b)

Penulis: Sudirman Behima
Editor: Bas