November 2018, Kendari Inflasi 0.28 Persen

PENASULTRA.COM, KENDARI – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatatkan Kota Kendari pada November 2018 mengalami inflasi sebesar 0.28 persen.

Kepala BPS Sultra, Moh Edy Mahmud mengatakan, kelompok pembentuk inflasi terutama didorong oleh bahan makanan dan transportasi masing-masing 0,34 persen dan 0,58 persen.

“Kemlompok lainnya yaitu makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0.05 persen. Kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,09 persen dan kelompok sandang sebesar 0,68 persen. Sementara kelompok kesehatan, pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,00 persen serta transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,58 persen,” kata Moh Edy Mahmud, Senin 3 November 2018.

Menurutnya, ada 10 komoditi yang memiliki andil terbesar dalam mendorong inflasi November 2018. Yakni angkutan udara, beras, kacang panjang, bandeng, terong panjang, kangkung, sawi hijau, bensin dan jantung pisang serta celana panjang sersin wanita.

“Namun, ada juga 10 komoditas yang menekan inflasi atau deflasi yakni ikan cakalang 0.08 persen, tomat sayur 0.03 persen, cabai rawit 0.03 persen, minyak goreng 0.02 persen, cumi-cumi, bawang putih, ikan katamba, ikan kembung, tempe, dan ikan baronang semua masing-masing 0.01 persen,” tutupnya.

Dari 82 indeks harga konsumen (IHK) terdapat 70 kota yang mengalami inflasi dan 12 kota yang mengalami deflasi.

Inflasi tertinggi di Marauke sebesar 2.05 persen sedangkan deflasi tertinggi di Balikpapan 0.01 persen.(b)

Penulis: Yeni Marinda
Editor: Kasmilahi