Oknum LSM di Sultra Diduga Kerap Peras PT Tiran Mineral

Pena Kendari742 views

PENASULTRA.COM, KENDARI – Salah satu oknum  Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Sulawesi Tenggara (Sultra) inisial H diduga kerap melakukakan pemerasan terhadap PT Tiran Mineral yang beroperasi di Kabupaten Konawe Utara (Konut).

Hal ini disampaikan oleh Ketua Lembaga Pemerhati Aspirasi Masyarakat Konawe Utara (LEPERASI-KONUT), Erwin.

Erwin mengatakan bahwa menurut data dan informasi yang ia peroleh salah satu oknum LSM tersebut sudah belasan kali meminta diberikan uang dengan total puluhan juta rupiah sesuai dengan permintaanya.

Namun, ketika ada permintaannya yang tidak dipenuhi atau tidak sesuai dengan besaran yang diharapkan maka oknum ketua LSM tersebut mulai lagi menulis rilis pers yang menyudutkan dan merugikan PT Tiran Mineral dan mempublikasikan ke beberapa media online.

“Jadi ketika ada permintaannya yang tidak dipenuhi atau dipenuhi tapi tidak sesuai dengan besaran yang diharapkan maka oknum H ini mulai lagi menulis rilis yang merugikan Tiran dan mempublikasikan ke beberapa media. Ini bentuk pemerasan yang dia lakukan, tapi Tiran tetap sabar”, kata Erwin, Jumat, 14 Januari 2021.

Karena tak digubris, maka ketua LSM ini melaporkan PT Tiran Mineral ke Mabes Polri. Alasannya melapor ke Mabes Polri karena Polda Sultra dinilai tidak serius dengan laporan yang dilayangkan LSMnya beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut Erwin mengatakan bahwa kehadiran PT Tiran Mineral seharusnya mendapat dukungan penuh dari semua pihak bukan malah mencoba menghalang-halangi apalagi sampai melakukan dugaan pemerasan.

“Kita seharusnya mendukung penuh kehadiran PT Tiran Mineral di Konawe Utara. Apalagi PT Tiran Mineral ini merupakan perusahaan milik salah satu putra terbaik pribumi Indonesia. Jadi kita harus saling mendukung sesama anak bangsa”, pungkasnya.

Di tempat terpisah, Ketua Forum Pemerhati Hukum Masyarakat Sulawesi Tenggara (FPHM Sultra), Husnul Huluk menyayangkan adanya dugaan pemerasan yang dilakukan oleh oknum ketua LSM inisial H terhadap PT Tiran Mineral. Bahkan, oknum LSM tersbeut diduaga telah melakukan pemerasan kepada PT Tiran Mineral kurang lebih 10 kali.

“Ini sangat disayangkan bila ada LSM melakukan hal semacam itu. LSM seharusnya melakukan pengawasan terhadap aktivitas pertambangan yang melanggar regulasi. Bukan malah melakukan pemerasan. Ini sangat memalukan”, cetus Husnul Huluk.

Terkait hal ini, Husnul Huluk menyarankan kepada pihak PT Tiran Mineral agar segera melaporkan dugaan pemerasan yang dilakukan oleh oknum LSM tersebut kepada penegak hukum.

“Ini tidak bisa dibiarkan, sebaiknya segera dilaporkan ke aparat penegak hukum kerena pemerasan itu sudah jelas merupakan pelanggran pidana dan juga merusak citra teman-teman LSM yang lain”, tegasnya.

Kemudian, Husnul Huluk juga menegaskan bahwa FPHM Sultra mendukung 100 persen keberadaan PT Tiran Mineral karena sangat membantu pertumbuhan kesejahteraan masyarakat di Konawe Utara.

“Selama ini PT Tiran sangat memperdulikan kesejahteraan masyarakat sekitar dengan mengucurkan berbagai bantuan seperti beras, gula bahkan membangun masjid megah di Konut”, pungkasnya.

Diketahui, saat ini PT Tiran Mineral telah mempekerjakan ratusan tenaga kerja lokal dan telah melengkapi semua izinnya sebagaimana tertuang dalam  IPPKH No SK.301/KLHK/Setjen/PLA.0/6/2021 dan izin IUP P No. 255/I/IUP/2021. Hal itu dibenarkan oleh Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Dinas ESDM Sultra menegaskan bahwa kelengkapan izin PT Tiran Mineral sudah ada dan lengkap.

Sementara itu, ketua LSM inisial H tersebut membantah jika dirinya telah melakukan pemerasan. Menurutnya, apa yang disampaikan oleh ketua LEPERASI-KONUT dan ketua FPHM Sultra itu merupakan fitnah dan ia akan melaporkan balik hal tersebut ke Polda Sultra.

“Saya rasa lucu, kalau memang ada pemerasan kenapa nda di laporkan dari dulu? Kenapa baru sekarang”, ucapnya.

Ia pun menegaskan bahwa, selama PT Tiran Mineral berada di Konawe Utara bahkan memasuki waktu 1 tahun beroperasi, dirinya tidak pernah melakukan pemerasan terhadap perusahaan tersebut.

“Selama ini yang selalu ajak saya ketemu atau ngopi Humas mereka, saya tidak sekalipun minta mau ketemu mereka. Jadi lucu kalau dibilang saya memeras”, terangnya.

Penulis: Tim Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *