Pansus Penertiban Tambang DPRD Sultra Sidak PT. CNI

Pena Daerah887 views

PENASULTRA.COM, KOLAKA – Panitia Khusus (Pansus) penertiban tambang bentukan DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke PT. Ceria Nugraha Indotama (PT. CNI) akhir pekan lalu.

Dalam sidak ini, Pansus mengecek langsung keberadaan dan aktivitas terkini perusahaan tambang yang berada di Desa Muara Lapao Pao, Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka tersebut.

“Sidak yang dilakukan ini tak lain untuk menindaklanjuti berbagai informasi dan masukan berbagai kalangan mengenai sepak terjang PT. Ceria. Makanya kita cek langsung di lokasi,” kata anggota Komisi III DPRD Sultra, La Ode Mutanafas.

Dalam kunjungannya kali ini, Mutanafas mendapat sejumlah informasi penting dari managemen menyangkut keseriusan PT. CNI untuk berinvestasi di Sultra. Hal ini nampak terlihat saat ia menyaksikan langsung kawasan pertambangan PT. CNI.

“PT. Ceria cukup siap menyiapkan segala sesuatunya. Ini merupakan bukti keseriusan mereka,” ucap politisi PAN itu.

Sementara itu, Superintendent Stockyard Lapangan PT. SNI, Fahruddin mengakui bahwa saat ini pihaknya tengah menanti terbitnya izin kuota ekspor ore nikel tahap 2.

“Aktivitas tambang kita break sejenak. Kita lebih banyak perbaikan jalan. Untuk ore-ore yang ready, begitu izin ekspor keluar kita langsung action,” katanya optimis.

Ia menjelaskan, kuota ekspor yang dikeluarkan pemerintah pusat tidak sembarang. Semua berdasar atas penilaian yang akurat.

“Kuota ekspor keluar dengan melihat progres pembangunan smelter. Bagi kami tak ada masalah berkaitan hal itu,” ucapnya.

Mengenai isu-isu yang berkaitan dengan PT. SNI seperti pencemaran lingkungan serta ketidakpatuhan perusahaan terhadap negara dan daerah, kata dia, semua itu tidak benar. PT. SNI bertindak mengikuti regulasi yang ada.

“Persoalan itu (pencemaran lingkungan) kita sudah antisipasi. Kita sudah bebaskan lahan masyarakat,” ujarnya.

Untuk diketahui, PT Ceria yang memiliki wilayah IUP seluas 6.785 hektar ini telah pula mempekerjakan tenaga kerja sekitar 900 orang yang 70 persennya merupakan tenaga kerja lokal.(b)

Penulis: Ridho Achmed