Partisipasi Pemilih Bombana Capai 82 Persen

Pena Politik830 views

PENASULTRA.COM, BOMBANA – Angka partisipasi Pemilu 2019 di Kabupaten Bombana mencapai 82 persen.

Angka ini naik signifikan dari partisipasi saat Pilgub Sultra, Juni 2018 silam yang hanya mencapai 70 persen. Dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Bombana untuk Pemilu 2019 adalah 100.439.

“Sesuai hasil pleno berjenjang, terdapat 82.512 pemilih yang datang ke TPS, 17 April lalu. Jika dikonversi maka ini mencapai 82,15 persen partisipasi,” kata Abdi Mahatma, anggota KPU Kabupaten Bombana, Kamis 23 Mei 2018.

Menurut Kordiv SDM dan Partisipasi Masyarakat (Parmas) ini, angka partisipasi ini tidak saja melebihi target nasional yang hanya mencanangkan 77 persen, tapi juga sudah melebihi angka partisipasi dari pemilihan terdekat, yakni Pilgub yang hanya mencapai 70,68 persen.

Dari 22 Kecamatan di Bombana, Kecamatan Lantarijaya menjadi wilayah dengan partisipasi tinggi hingga mencapai 89 persen. Sedangkan yang terkecil Kecamtan Masaloka Raya, hanya mencapai 58 persen. Angka di Masaloka ini sudah naik tujuh persen dari partisipasi di Pilgub yang hanya mencapai 51 persen.

“DI Masaloka itu, banyak warganya yang tidak di tempat. Mereka merantau mencari nafkah di negeri orang, tapi identitas kependudukannya masih Bombana. Sedangkan di Lantari, sebelumnya hanya 77 persen partisipasinya,” jelasnya.

“Saya kira ini capaian membanggakan. Waktu Pilgub, dari 96.192 warga dalam DPT, hanya 67.984 yang tertarik ke TPS menyalurkan hak suaranya memilih gubernur dan wakil gubernur. Artinya, lepas dari adanya beberapa TPS di Bombana yang harus menggelar PSU, tapi secara umum kesadaran elektoral di daerah ini ternyata cukup tinggi,” tandas Abdi.

Tingginya angka partisipasi pemilih di Pemilu kali ini tidak lepas dari berbagai upaya KPU menggelar sosialisasi ke basis-basih pemilih. Mengajarkan masyarakat tentang pentingnya memilih termasuk tata cara mencoblos. Tidak hanya itu, tingginya partisipasi ini sekaligus membantah kekhawatiran beberapa pihak yang ragu akibat metode pemilihan yang dianggap rumit bisa membuat pemilih enggan ke TPS.

“Kami merekrut 55 orang relawan demokrasi. Mereka bekerja di lima daerah pemilihan. Nyaris tiap hari, sejak Februari-April mereka keluar masuk kampung dan pemukiman di Bombana, mengedukasi warga soal Pemilu. Dan hasilnya kita sama sama tahu,” tambah mantan jurnalis ini.

Tidak hanya itu, KPU Bombana secara khusus juga melakukan sosialisasi ke berbagai titik. Setidaknya, sejak Januari ada 30 lokasi yang didatangi tim dari komisioner KPU guna mengajarkan warga soal Pemilu. KPU juga sempat menggelar iven seperti lomba pentas seni, konser musik, Pemilu Run hingga lomba selfie di TPS. Semuanya bertujuan mendorong partipasi warga ke TPS.

“Mewakili kawan-kawan komisioner dan jajaran KPU Bombana, saya menyampaikan terima kasih kepada warga Bombana yang sudah berpartisipasi di Pemilu 2019 ini. Apresiasi juga kami berikan kepada para relawan demokrasi yang sudah bekerja keras mensosialisasikan Pemilu. Termasuk tentu saja jajaran badan adhoc yang tangguh mengerjakan semua tahapan Pemilu hingga pleno,” tambah Abdi.(b)

Penulis: Zulkarnain.
Editor: Kas