Pelecehan Mahasiswi IAIN Kendari Bakal Diadukan ke Komnas Perempuan

Pena Kendari1,064 views

PENASULTRA.COM, KENDARI – Penonaktifan LS, oknum cabul yang diduga telah melecehkan salah seorang mahasiswi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari dirasa tak cukup oleh Korps HMI Wati (Kohati) Badko Sulawesi Tenggara (Sultra).

Pasalnya, tindakan oknum dosen sekaligus pegawai pengelola Prodi PGMI di IAIN Kendari itu dianggap telah melukai hati perempuan se-Indonesia. Apalagi, korbannya adalah salah seorang kader Kohati Cabang Kendari.

Ketua Umum Kohati Badko Sultra, Musriati Saidu menegaskan, penonaktifan LS dari semua tugas-tugasnya usai meminta maaf tidak adil untuk diri korban. Bahkan, kata dia, perempuan dimanapun tidak bisa terima tindakan pelecehan tersebut.

“Pada tanggal 26 Februari 2019 kami telah melaporkan kasus tersebut ke Polda Sultra dengan harapan kasus ini segera ditindak lanjuti sesuai prosedur yang berlaku. Saat ini juga kami mulai berkonsultasi dengan pihak Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan),” tegas Musriati, Kamis 28 Februari 2019.

Pelaporan ke Polda Sultra dan pengaduan ke Komnas Perempuan, kata Musriati, agar pelaku tidak melakukan hal yang sama bahkan lebih parah dari kejadian ini dikemudian hari.

“Pelecehan terhadap kader Kohati adalah luka bagi seluruh perempuan Indonesia. Saya dengan korban sepakat untuk menyelesaikan kasus ini melalui jalur hukum,” tekannya.

Sebelumnya, Rektor IAIN Kendari, Nur Alim resmi menonaktifkan LS, pegawai pengelola administrasi akademik Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru Madrasah Ibtidayah (PGMI).

LS dinonaktifkan karena diduga telah melakukan tindakan tidak menyenangkan, dimana LS mencium pipi kanan seorang mahasiswi berinisial IF.

Nur Alim mengaku telah mengetahui peristiwa tersebut dari IF pada Jumat 22 Februari 2019. Sehingga pada Minggu 24 Februari 2019, dirinya langsung memanggil dekan yang bersangkutan.

“Walaupun hari libur, saya panggil Dekan IF untuk segera mengklarifikasi dan menyelesaikan,” kata Nur Alim melalui pesan WhatsAppnya, Rabu 27 Februari 2019 malam.(b)

Penulis: Luthfi Badiul Oktaviya
Editor: Ridho Achmed