Pembangunan Jalan Wisata Toronipa, Warga Sekitar Khawatir Dirugikan

Pena Kendari979 views

PENASULTRA.COM, KENDARI – Meski mendapat respon positif dari masyarakat setempat, namun rencana pembangunan Jalan Wisata Kendari-Toronipa juga memantik kekhawatiran warga.

Zainuddin (54) warga Kecamatan Kendari mengaku sangat mendukung dan mengapresiasi pembangunan jalan wisata ini. Namun, ia dan masyarakat setempat lainnya khawatir dirugikan. Karena belum mengetahui secara detail lokasi pembangunan jalan tersebut.

Untuk itu, ia berharap pemerintah segera mungkin memperlihatkan grand desainnya.

“Jujur saja secara psikologi kami sudah tidak tenang semenjak ada rencana ini,” kata Zainuddin dalam sosialisasi Pembangunan Jalan Wisata Toronipa bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra di kantor Camat Kendari, Selasa 30 Juli 2019.

Warga lainnya Jasfaruddin (45) berharap, pembangunan jalan ini tidak berdampak besar terhadap masyarakat setempat.

“Pembangunan infrastruktur sangat penting, tapi baiknya pembangunan tanpa merugikan dan memberi dampak pada masyarakat sekitar,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Tim Percepatan Pembangunan Jalan Wisata Toronipa, Nur Endang Abbas mengatakan, pertemuan selanjutnya akan segera memberikan grand desain pembangunan jalan wisata Toronipa kepada masyarakat.

“Pada pertemuan kedua, kemungkinan dua minggu kedepan kita akan perlihatkan, karena desainnya juga belum final. Tapi kita upayakan agar tidak begitu berdampakti besar terhadap masyarakat,” jelasnya.

Senada, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sultra, Hado Hasina meminta, masyarakat tidak berspekulasi terhadap pembangunan jalan wisata Toronipa. Hingga saat ini pihaknya belum menentukan jalur dan penentuan koordinat kawasan pembangunan jalan wisata Toronipa.

“Belum ditetapkan jalurnya secara pasti. Penentuan koordinat kawasan malah belum sama sekali. Tergantung efektif dan efisiensi terkait anggaran. Perlu studi lingkungan. Pembangunan ini tidak boleh berdampak pada kondisi lingkungan. Kemungkinan seminggu atau dua minggu dari hari ini baru akan ditentukan dan dibuatkan aturannya oleh gubernur,” bebernya.

Menurutnya, sebagai upaya tahapan pembangunan, pihaknya masih membutuhkan studi Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) dan master plan.

“Dimulai dari mana, uangnya seperti apa, apakah pengerjaannya multi years. Yang keempat terkait desain, setelah itu semua selesai baru akan dikerja. Yang jelas masyarakat tidak akan dirugikan dan kita tidak akan mengikuti NJOP, sebab bagi saya itu sangat merugikan masyarakat. Jadi harga akan ditentukan dari survei langsung,” tutupnya.

Untuk diketahui, Pembangunan jalan wisata yang menghubungkan Kecamatan Kendari dan Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe bakal mulai dikerjakan pada 5 September 2019.(b)

Penulis: Yeni Marinda
Editor: Kas