Pembangunan Masjid Pongkalaero Tersandera di Tangan Oknum Camat

Pena Daerah1,053 views

PENASULTRA.COM, BOMBANA – Ratusan dana dari hasil patungan masyarakat dan sumbangan pihak perusahaan untuk biaya pembangunan Masjid Desa Pongkalaero, Kecamatan Kabaena Selatan, Kabupaten Bombana Sulawesi Tenggara (Sultra), tersandera di tangan oknum pemerintah kecamatan.

Berdasarkan pantauan Penasultra.com, kondisi badan masjid yang mulai dibangun sejak 2016 itu terlihat tak ada aktifitas pembangunan. Malah terbengkalai dengan wajah bangunan yang sudah berlumut seolah tak terurus.

Kepala Desa Pongkalaero, Darmawi mengatakan, dirinya sangat menyayangkan kinerja panitia pembangunan masjid (PPM) yang terkesan lamban dalam menjalankan pekerjaannya.

“Pekerjaannya kan dari tahun 2016 dan itu menjadi tanggung jawab sepenuhnya panitia. Malah banyak warga yang sering mengeluh kenapa pekerjaan masjid tak berjalan, karena menurut mereka uangnya masih ada. Saya cuma menyampaikan bahwa yang bisa jawab itu hanya panitia pembangunan masjid,” katanya, Jumat 30 November 2018.

Senada, Bendahara PPM, Syafaruddin mengatakan, pekerjaan tempat ibadah tersebut berjalan lamban karena sebagian dana untuk pekerjaan badan bangunan masjid dipakai oleh Camat Kabaena Selatan dengan alasan meminjam sementara.

Kebetulan, Camat Kabaena Selatan tersebut berstatus sebagai ketua panitia pembangunan masjid.

“Sebanyak Rp280 juta dana masjid dipake oleh ketua panitia pembangunan, alasannya pinjam sementara. Awalnya pada 19 Juli 2012 sebesar Rp40 juta, lalu tambah Rp50 juta lagi. Kemudian pinjam lagi selanjutnya dalam tahun yang sama sebesar Rp60 juta. Tahun 2013 sebesar Rp100 juta, yang terakhir tepatnya di awal tahun 2016 sebesar Rp30 juta. Sampai detik ini belum sepersen pun yang dikembalikan, padahal waktu itu alasannya hanya untuk pinjaman sementara,” bebernya.

Menurut Syafaruddin, kelakuan Camat Kabaena Selatan membuatnya resah. Sebab, beberapa kali ia berusaha untuk membuat dana itu kembali namun hasilnya sia-sia.

“Saya resah karena ini tanggung jawab saya sebagai bendahara yang diberikan kepercayaan mengelola keuangan. Pernah saya sampaikan kepada ketua bahwa nota pinjamannya saya akan baca di masjid tepatnya hari Jumat. Untuk sekedar diketahui warga, malah pihaknya mencoret beberapa nota dan diberi keterangan keperluan Prusda,” paparnya.

Ia merasa “berdosa” dengan uang sumbangan tersebut. Sebab, niat tulus masyarakat untuk menyumbang disalahfungsikan.

“Jadi betul-betul masalah itu bikin saya pusing. Sekarang saya malu mau minta sumbangan di warga untuk kelanjutan pembangunan masjid itu, karna setahu masyarakat uang itu masih banyak,” keluh mantan guru itu.

Ia berharap, Camat Kabaena Selatan segera memikirkan kelanjutan pembangunan masjid Desa Pongkalaero.

Sementara itu, hingga berita ini ditayangkan, belum ada konfirmasi dari Camat Kabaena Selatan. Saat nomor telepon selulernya dihubungi, sedang berada diluar jangkauan.(b)

Penulis: Zulkarnain
Editor: Yeni Marinda