Penerima Beasiswa Gembira Cerdas Didominasi Mahasiswa dari Sultra

PENASULTRA.COM, BOMBANA -Penerima beasiswa Gembira Cerdas yang merupakan program andalan Pemerintah Kabupaten Bombana didominasi mahasiswa dari luar Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Total mahasiswa penerima beasiswa ini berjumlah 457 orang yang terdiri dari, 417 orang wilayah Sultra,  34 orang wilayah Sulawesi Selatan dan 17 orang lainnya adalah mahasiswa yang kuliah di luar Pulau Sulawesi. Bagi penerima, masing-masing memperoleh Rp3 juta per semester dari total anggaran sebesar Rp1.371.000.000.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Bombana, Abdul Rauf Abidin mengatakan, mahasiswa yang ada namanya di dalam draf pengumuman tidak bisa lagi berubah.

“Mereka yang lulus itu, sudah merupakan hasil dari berbagai tahapan verifikasi untuk memperoleh bantuan itu,” jelas Rauf saat ditemui di Kantor Bupati Bombana belum lama ini.

Tak bisa dipungkiri, memang proses pendaftaran untuk memperoleh beasiswa ini begitu lama. Diawali penerimaan berkas, verifikasi berkas hingga akhirnya sampai pada penentuan kelulusan para calon penerima beasiswa tersebut.

Bagi mahasiswa yang beruntung memperoleh bantuan program pendidikan ini tentu terselip kebanggaan dan semua itu tak terlepas dari hasil kerja keras panitia yang ditunjuk.

Namun demikian, sebagian mahasiswa yang tidak kebagian dan pada umumnya kuliah di Kota Kendari mengeluhkan adanya rasa ketidakadilan.

Seperti yang diungkapkan Fadlin, salah seorang mahasiswa yang tengah menempuh pendidikan di salah satu universitas ternama di Kota Kendari.

Warga asal Bombana ini dengan tegas menyatakan bahwa pemerintah setempat sepertinya tidak serius memberikan bantuan. Pasalnya kata dia, ada yang ganjil dalam tahapan verifikasi data penerima beasiswa Gembira Cerdas.

“Anehnya, dari pertama pelaksanaan Gembira Cerdas itu tidak ada pengumuman penerimaan berkas. Nanti tiba-tiba keluar informasi batas penerimaan berkas. Jadi kami anggap ada yang aneh,” kata Fadlin.

Seharusnya, kata Fadlin, pemerintah mengutamakan mahasiswa yang tak jauh dari Kabupaten Bombana.

“Kami heran kok lebih banyak di Sulawesi Selatan dari pada yang di Kendari, Sulawesi Tenggara,” semprotnya.(b)

Penulis: Zulkarnain
Editor: Ridho Achmed