Tepung Kelapa Sultra Bakal Jadi Komoditas Ekspor

PENASULTRA.COM, BAUBAU – Provinsi Sulawesi Tenggara bakal menjadikan Tepung kelapa (descoated coconut) sebagai produk ekspor.

Pasalnya, jumlah produk ini terus berkembang dan mulai diminati pasar global. Namun sayangnya belum dapat diekspor langsung dari Sultra.

“Sudah diekspor ke Dubai melalui Surabaya. Tapi sangat disayangkan potensi ekspor sangat tinggi belum dapat langsung diekspor dari Sultra, ini yang harus kita carikan solusinya,” kata Ali Jamil, Kepala Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian saat memberi sambutan pada acara Executive Meeting Koordinasi Akselerasi Ekspor Komoditas Pertanian di Baubau, Kamis 20 Juni 2019.

Menurut Ali Jamil, sesuai kebijakan operasional pembangunan pertanian melalui pendekatan kawasan, seperti yang dituangkan dalam Permentan nomor 50 tahun 2012 tentang upaya reorientasi manajemen pembangunan dari kawasan sentra produksi yang segregatif menjadi kerjasama jaringan kelembagaan antar wilayah dengan komoditas pertanian unggulan menjadi perekatnya.

Executive Meeting Koordinasi Akselerasi Ekspor Komoditas Pertanian di Baubau. FOTO: Istimewa

“Dengan pendekatan kawasan, diharapkan daya saing wilayah dan pengembangan komoditas pertanian unggulan dapat dirancang dengan lebih optimal. Seperti tepung kelapa ini,” ujar Jamil.

Sementara itu, Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari, LM Mastari mengatakan, pihaknya mencatat asal komoditas unggulan wilayah kepulauan Sultra berasal dari sembilan kabupaten, yakni Kota Baubau, Kabupaten Buton, Buton Selatan (Busel), Buton Tengah (Buteng), Muna, Muna Barat (Mubar), Wakatobi, Buton Utara (Butur) dan Konawe Kepulauan (Konkep).

“Dengan potensi produk dan wilayah yang besar, diharapkan kedepan Pelabuhan Murhum di Baubau dapat menjadi pelabuhan ekspor,” harapnya.

Sementara itu, Gubernur Sulta melalui Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sultra, La Ode Mustari berharap, upaya ini dapat menguatkan kawasan kepulauan serta meningkatkan produksi dan akselerasi ekspor.

“Kami sangat mengapresiasi pertemuan akselerasi ekspor yang digagas oleh Kementan dalam hal ini Karantina Pertanian Kendari,” jelasnya.

Ia mengajak para pelaku agribisnis dikawasan kepulauan Sultra untuk terus lakukan inovasi dan investasi.

“Sumber daya alam kita sangat banyak, mari kita kelola bersama agar dapat memenuhi pasokan nasional dan juga memiliki daya saing di pasar ekspor, yang bermuara pada kesejahteraan masyarakat,” tutup Mustari dalam kegiatan yang dirangkaikan dengan penandatanganan komitmen jajaran pemerintah daerah dan instansi terkait untuk mendorong ekspor komoditas pertanian Sultra.(b)

Penulis: Yeni Marinda
Editor: Kas