Ternyata, Demo Ricuh di Kantor DPRD Wakatobi tanpa Pengawalan Satpol PP

Pena Daerah1,180 views

PENASULTRA.COM, WAKATOBI – Pasca demonstrasi nelayan bersama Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang berujung ricuh di Ruang Rapat Kantor DPRD Kabupaten Wakatobi pada 29 Agustus 2019 lalu ternyata masih menyisahkan pertanyaan terkait Standar Operasional Prosedur (SOP) pengawalan satuan polisi pamong praja (Satpol PP).

Pasalnya, saat ricuh tak satupun anggota Satpol PP terlihat mengawal jalannya dialog peserta aksi unjuk rasa bersama anggota legislatif (Aleg).

Akibatnya, massa aksi yang tidak puas dengan kinerja dewan dalam menyelesaikan polemik kapal pelingkar di perairan taman nasional Wakatobi leluasa bertindak anarkis.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang (Kabid) Ketentraman dan Penertiban Umum (Trantib) Dinas Satpol PP Kabupaten Wakatobi, La Ode Nafsahara tak menampik jika saat ricuh semua anggota Satpol PP yang bertugas tidak berada di tempat kejadian. Alasannya, para penegak Perda yang sebelumnya ditugaskan dipulangkan lebih awal lantaran mengeluh kelaparan.

“Awalnya kita kawal sampai di DPRD. Akan tetapi anggotaku semua lapar. Makanya, saya minta agar mereka pulang makan. Tenaga anggota Satpol PP terkuras saat amankan massa aksi ini yang sebelumnya ricuh di kantor Bupati. Anggotaku tidak makan dari pagi sampai kurang lebih pukul 14.30 Wita,” beber Nafsahara, Jumat 6 September 2019.

“Sebelum Sat Pol PP saya pulangkan, saya sudah koordinasi dengan pihak keamanan,” sebut dia menambahkan.

Setelah pulang makan, masih kata Nafsahara, personil Pol PP tidak kembali lagi untuk mengawal pendemo. Sebab menurut informasi yang ia terima proses mediasi antara pendemo dan Dewan telah usai.

Namun demikian, faktanya keributan justru terjadi belakangan.

Terkait hal ini, Nafsahara pun menegaskan bahwa kedepan pihaknya bakal lebih sigap melakukan pengamanan dalam bertugas.

“Jadi untuk mengantisipasi konsistensi anggota kami di lapangan saat mengawal demonstrasi, kami sudah usulkan anggaran makan minum saat melakukan pengamanan,” tegasnya.

Untuk diketahui, akibat kericuhan para pendemo, sejumlah fasilitas rapat seperti, meja, kursi dan mikrophone yang ada di ruang rapat DPRD Wakatobi dirusak pendemo. Sejumlah pendemo pun langsung diamankan aparat kepolisian.(b)

Penulis: Deni La Ode Bono
Editor: Yeni Marinda