Tim Investigasi RAPI: Begini Kronologis Kebrutalan Preman Rusman Emba

Pena Style809 views

PENASULTRA.COM, MUNA – Pasca melakukan kampanye tatap muka dengan masyarakat di Desa Wakorambu, rombongan tim/simpatisan pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Muna, La Ode M Rajiun Tumada – La Pili (RAPI) bertolak menuju Kota Raha sekitar pukul 18.15. Rombongan ini diikuti dengan iring-iringan mobil dan motor.

Hal ini diungkapkan oleh juru bicara (jubir) paslon RAPI, Wahidin Kusuma Putra kepada awak media ini.

Dijelaskan Wahidin, ketika rombongan sampai di Jembatan Sidodadi/Kodim Muna, ternyata jalan sudah diblokir oleh massa pendukung Rusman-Bahrun. Sehingga rombongan RAPI berhenti untuk melihat situasi. Di dalam barisan pendukung Rusman-Bahrun yang memblokir jalan juga ada aparat polisi yang sudah siaga.

Menghadapi situasi tersebut, rombongan RAPI tetap berupaya menjaga kondusifitas dan tidak terpancing dengan profokasi itu. Namun, saat pihak RAPI berhenti dan mengutus beberapa Satgas untuk mengecek situasi, tiba-tiba pendukung paslon Rusman-Bachrun melakukan pelemparan batu kepada Rombongan RAPI sehingga menyebabkan beberapa simpatisan RAPI terluka. Anehnya, Polisi yang berada di sekitar barisan pendukung paslon Rusman – Bahrun tidak berupaya menghalau aksi lemparan yang dilakukan pendukung Rusman – Bahcrun itu, justru menembakan gas air mata ke arah rombongan RAPI yang saat itu belum melakukan perlawanan.

Menanggapi situasi tersebut, secara otomatis rombongan RAPI melakukan perlawan dengan menyerang balik. Sehingga bentrokan antara kedua kubu tidak dapat dihindari lagi. Sampai berita ini ditulis, bentrokan belum berakhir. Menurut Wahidin, hal ini juga disebabkan karena aparat kepolisian bukannya melerai malah terkesan membela kubu paslon Rusman-Bachrun.

“Kami mengecam keras sikap kepolisian yang justru menjadi dalang bentrokan malam ini. Ini juga bukti yang kuat, indikasi aparat Kepolisian memihak pada paslon Rusman-Bachrun”, ujar Wahidin

Ia pun menghimbau kepada seluruh simpatisan untuk bersabar dan tetap berupaya melakukan perlawanan.

“Namun, kita juga harus menghindari terjadinya huru hara dalam skala yang besar. Mengingat dukungan masyarakat untuk paslon RAPI sudah di atas angin. Sehingga kejadian huru hara ini jelas untuk memuluskan desain dari pihak sebelah dengan tujuan menggagalkan penyelenggaraan Pilkada yang sudah pasti akan dimenangkan oleh paslon RAPI”, tandasnya.

Penulis: Sain