Virus Corona Diduga Senjata Biologis Cina yang Bocor?

PENASULTRA.COM – Munculnya virus corona sejak akhir Desember 2019 mengagetkan dunia internasional. Virus ini semacam teror warga dunia terhadap penyakit saluran pernapasan yang mematikan.

Seperti dikutip dari CNN, Minggu (26/1/2020). Virus yang muncul di kota Wuhan Cina ini sudah menelan korban meninggal dunia sebanyak 56 orang, dengan lebih dari 1.300 kasus yang sudah dikonfirmasi. Dan dikabarkan 13 negara terinveksi.

Terkait virus ini, kabar mengejutkan dari seorang ahli perang biologis Israel, Dany Shoham. Bahwa, virus corona yang mematikan dan menyebar secara global ini diduga berasal dari laboratorium Wuhan. Ia menegaska bahwa laboratorium Wuhan tersebut terkait dengan program senjata biologi rahasia Cina.

Mantan perwira intelijen militer Israel ini mengaku telah mempelajari perang bio Cina, bahwa institut di Wuhan ini terkait dengan program senjata biologi rahasia Beijing. Pengerjaan senjata biologis dilakukan sebagai bagian dari penelitian sipil-militer ganda dan sangat rahasia.

Dikutip dari rmol.id bahwa Shoham adalah seorang doktor dalam bidang mikrobiologi medis. Dia adalah analis senior intelijen militer Israel untuk perang biologi dan kimia di Timur Tengah dan di seluruh dunia, dengan pangkat letnan kolonel.

Senada, Ilmuwan Rusia dan anggota RAMN Sergey Kolesnikov melakukan penelitian virus yang mewabah akhir-akhir ini

Dikutip dari indopolitika.com bahwa hasil penelitian itu diketemukan bahwa virus ini memang sengaja dibuat di sebuah laboratorium China yang sengaja dipersiapkan untuk senjata biologis. Virus Corona atau SARS ini adalah campuran dari virus campak dan gondong. Ini merupakan suatu kombinasi yang tidak mungkin terdeteksi oleh alam.

Kepala Departemen Epidemiologi Nikolai Filatov juga mengkonfirmasi ketidakmungkinan virus SARS ini muncul alami.

Namun China membantah memiliki senjata biologis ofensif. Pemerintah China sejauh ini mengatakan bahwa asal usul virus corona, yang merenggut banyak korban di pusat kota Provinsi Hubei ini tidak diketahui asal usulnya.(*)

Editor: Mila
Sumber: indopolitika.com, rmol.id