PENASULTRA.COM, KENDARI – Berdasarkan Surat Edaran yang di kirimkan Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) yang Ke-XIV kepada Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Halu Oleo bahwa yang bisa mengikuti Musyawarah Nasional (Munas) BEM SI yang bertempat di Kota Padang Sumatra Barat, tepatnya di Universitas Andalas ialah hanya 2 orang tiap-tiap perwakilan Universitas yang tergabung dalam BEM SI tersebut. Namun, di antara 2 orang itu hanya 1 orang yang di perbolehkan untuk mengikuti kegiatan Munas secara tatap muka dan yang 1 orangnya bisa mengikuti secara online atau daring.
“Perihal kegiatan BEM SI saya selaku Wakil Ketua BEM UHO, sempat di sampaikan terkait kegiatan BEM SI yang akan dilaksanakan akhir Bulan Maret tepatnya pada saat paska pelantikan BEM UHO yang di laksanakan di Fakultas Hukum pada tanggal 28 Januari 2021 yang lalu. Namun, berkaitan dengan keberangkatan saudara Arlin selaku ketua BEM UHO yang tanpa saya ketahui sebagai wakilnya”, Ungkap Purmadana Selaku Wakil Ketua BEM
Beredarnya video dan berita perdebatan yang terjadi di Munas BEM SI ke-XIV di audotorium Universitas Andalas yang tersebar di media sosial karena adanya kurang lebih 11 utusan kampus tidak di ketahui identitasnya yang memaksa untuk bergabung dalam sidang Musyawarah Nasional BEM SI Ke-XIV.
“Di antara kurang lebih 11 kampus yang tidak diketahui identintasnya, Universitas Halu Oleo salah satu di antaranya karena tidak terdeteksi di geogle form. Perwakilan UHO membayar insert sebesar Rp1.600.000 untuk biaya 2 orang peserta offline yang seharusnya masing-masing perwakilan kampus hanya 1 orang yang bisa mengikuti kegiatan tatap muka”, Lanjut Purmada
“Saya selaku Wakil Ketua BEM UHO dan mewakili teman-teman pengurus BEM UHO turut kecewa dengan apa yang di lakukan Saudara Arlin selaku ketua BEM UHO karena telah menyalahgunakan anggaran kemahasiswaan Universitas Haluole dengan berangkatnya Arlin bersama Staf Khusus BEM UHO saudara Rasyid”, tutup Purmadana.
Editor: Tim Redaksi
