Warga Keluhkan Jaringan Listrik, Ini Penjelasan Manager PLN ULP Wangiwangi

Pena Daerah1,015 views

PENASULTRA.COM, WAKATOBI – Warga di pusat ibu kota Kabupaten Wakatobi, Wangiwangi mengeluhkan jaringan listrik yang tidak stabil beberapa pekan terakhir.

Salah seorang warga Liya Togo, La Ode Arif mengeluhkan ketidakstabilan jaringan listrik beberapa pekan terakhir yang berakibat pada barang elektronik miliknya mengalami kerusakan.

“Kulkas dan beberapa balon lampu rusak. Bagaimana tidak rusak kalau hampir setiap saat dalam sehari lampu padam terus. Tadi malam saja tiga sampe empat kali padam,” kata La Ode Arif bernada kesal saat dihubungi, Kamis 31 Januari 2019.

Usut punya usut, ternyata gangguan jaringan listrik juga dikeluhkan di beberapa unit Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemkab Wakatobi. Sudah jelas, hal ini sangat mengganggu kinerja mereka secara teknis, terutama kerja-kerja teknis yang membutuhkan sumber aliran listrik.

Menanggapi keluhan masyarakat, Manager PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Wangiwangi, Bakhtiar menjelaskan, gangguan jaringan listrik khususnya di Pulau Wangiwangi dan Kapota disebabkan oleh beberapa faktor. Diantaranya gangguan mesin, jaringan tegangan menengah atau sengaja dimatikan karena pekerjaan pemeliharaan rutin.

“Gangguan pada pemeliharaan jaringan didominasi karena kami sedang membangun jaringan baru seperti Langgaha Baru, SMA 6, Kejaksaan dan juga penggantian tiang ke jurusan Tindoi dan Liya,” terangnya.

Sedangkan, lanjut Bakhtiar, pemadaman akibat gangguan mesin didominasi oleh kelelawar serta pohon saat cuaca ekstrim.

Untuk menghindari terjadinya gangguan, kata Bakhtiar lagi, pihaknya sedang membangun jaringan baru dari Manugella ke arah RSUD untuk memisahkan supply kota, Kapota dan Liya.

“Selain itu kami memasang tekep pelindung isolator dari kelelawar. Namun, pemasangan ini bertahap mengingat jumlah dan dalam pemasangnnya juga butuh pemadaman. Sehingga kami masih memasang di lokasi yang selama ini dianggap rawan dari gangguan kelelawar”, tuturnya.

Namun, pihaknya belum bisa memastikan berakhirnya gangguan jaringan listrik, karena secara prinsip sistem jaringan tidak berisolasi dan rentan terhadap gangguan yang belum bisa dihindari.

“Namun yang kami upayakan adalah meminimalisir potensi penyebab gangguan,” ucapnya seraya berharap awal Maret 2019 dengan beroperasinya jaringan baru dari Manugella ke Kapota sudah bisa meminimalisir gangguan yang dirasakan terutama masyarakat di area Mandati II sampai dengan Liya.

Untuk diketahui, sistem kelistrikan di Puluau Wangiwangi dan Kapota saat ini adalah pembangkit isolated dengan sumber listrik dari PLTD menggunakan beberapa mesin diesel paralel dengan pendistribusian menggunakan kawat jaringn tegangan 20.000 volt.(b)

Penulis: Deni La Ode Bono
Editor: Yeni Marinda