PENASULTRA.COM, KENDARI – Sulaiman, salah satu warga Kelurahan Lalolara, Kecamatan Kambu, Kota Kendari dibuat geram atas adanya limbah cair dari Rumah Makan Ayam Geprek Borobudur yang berada di depan kampus baru Universitas Halu Oleo (UHO).
Dimana, limbah cair dari rumah makan tersebut telah merembes di halaman ruko miliknya serta beberapa rumah masyarakat yang berada di Lorong Beringin.
Olehnya itu, Sulaiman yang juga Ketua Lembaga Perlindungan Konsumen Sulawesi Tenggara (Sultra) itu meminta agar Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Kendari segera memeriksa izin pengolahan limbah rumah makan tersebut.
“Karena limbah rumah makan sudah merembes ke saluran masyarakat, dan menyebabkan bau busuk serta pencemaran lingkungan”, kata Sulaiman belum lama ini.
Lebih lanjut Sulaiman mengatakan bahwa sesuai UU nomor 23 tahun 2009 tentang lingkungan hidup bahwa limbah rumah makan harus dibuatkan septictank.
“Ini limbah sudah meresahkan masyarakat Lorong Beringin, Kelurahan Lalolara”, kesalnya.
Ia juga menegaskan kepada DLH Kota Kendari agar jangan nanti ada aduan masyarakat baru bertindak.
“Dinas LHK itu kan sudah tugas lho, untuk mengawasi dan memberikan advokasi kepada setiap pengusaha rumah makan”, cetusnya.
Diketahui, pada Rabu 2 Februari 2022 lalu, Lurah Lalolara bersama Babinsa, perwakilan Binmas Polres Kendari telah melakukan peninjauan di lokasi Rumah Makan Ayam Geprek Borobudur.
Dalam pertemuan tersebut, pemilik Rumah Makan Ayam Geprek Borobudur berjanji akan membuat septictank penampungan dan penyaringan air limbah paling lambat bulan April 2022. Kemudian, akan dilaksanakan kerja bakti rutin minimal sekali dalam sebulan serta warga RT 11/RW 04 akan senantiasa menjaga kebersihan lingkungan.
Pernyataan tersebut dibuat dalam bentuk tertulis dan ditandatangani oleh Lurah Lalolara, Babinsa, perwakilan Binmas Polres Kendari, ketua RT, dan beberapa perwakilan warga setempat.
Penulis: Tim Redaksi
