Yakub Silondae, Tokoh Penggagas Sultra Tutup Usia

PENASULTRA.COM, KENDARI – Masyarakat Sulawesi Tenggara (Sultra) berduka. Yakub Silondae, salah seorang tokoh penggagas terbentuknya Sultra tutup usia, Rabu malam sekitar pukul 23.15 Wita di Rumah Sakit Umum (RSU) Bhayangkara Kendari.

Bupati Kolaka pertama tahun 1960-1965 ini wafat di usia 93 tahun dan meninggalkan satu orang istri, 11 orang anak dan 22 cucu.

Mendengar kabar tersebut, Gubernur Sultra, Ali Mazi menyambangi rumah duka di Jalan Balai Kota III pagi tadi sekitar pukul 09.32 Wita.

Atas nama pribadi, keluarga dan sebagai gubernur, Ali Mazi turut berbelasungkawa atas berpulangnya orang tua dan tokoh Sultra ke rahmatullah.

“Tentu semua pasti mengalaminya, kita akan mendoakan almarhum agar dosa-dosanya ketika masih hidup dapat diampuni,” kata Ali Mazi, Kamis 17 Januari 2019.

Di mata sanak keluarga, Wakil Gubernur Sultra tahun 1965-1970 itu merupakan sosok kepala keluarga yang sangat bertanggung jawab. Hal itu diakui istri Yakub, Farida Setiawati Silondae.

“Ia (Yakub) juga sebagai panutan bagi anak. Beliau tidak sakit, hanya memang faktor usia,” ungkap Farida sambil mengelap air mata.

Hal senada pula diungkapkan putra kedua almarhum, Yusran A. Silondae. Menurut Yusran, almarhum adalah orang tua yang memiliki tanggung jawab besar dan peduli terhadap istri dan anak-anaknya.

Almarhum, kata anggota DPD RI asal Sultra itu, selalu menekankan kedisplinan dalam keseharian dan pendidikan yang diutamakan.

“Sebagai seorang pejuang, sebagian besar hidupnya dikorbankan untuk bangsa, negara dan daerahnya. Itu bisa dilihat dari perjalanan almarhum mulai dari usia mudanya sampai menghadap ke Rahmatullah,” tuturnya.

Yusran mengaku sangat kehilangan. Sebab, bagaimanapun juga dalam pengabdian (Almarhum) yang diberikan kepada bangsa, negara dan daerahnya dilakukannya tanpa pamrih dengan segala keikhlasan dan tanggung jawab yang sangat besar.

“Beliau juga sebagai pejuang kemerdekaan sudah banyak penghargaan yang didapatkan. Bukan hanya itu banyak penghargaan lainnya yang didapatkan dari masyarakat. Kami sebagai anak bangga mempunyai seorang ayah yang tak pernah berhenti berjuang untuk kepentingan masyarakat,” tutup Yusran Silondae.(a)

Penulis: Yeni Marinda
Editor: Ridho Achmed