PENASULTRA.COM, WAKATOBI – Usai melakukan Aksi unjuk rasa dugaan korupsi dana yang dilakukan Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Wakatobi, Achmad Aksar di Kantor Bupati Wakatobi, Senin 25 Maret 2019 kemarin, Gerakan Mahasiswa Pemikir Kiri (GMPK) mendapat ancaman pembunuhan.
Ketua GMPK, Rahman mengaku, ancaman tersebut dialamatkan kepada sejumlah aktivis yang tergabung di GMPK. Namun, ia belum mengetahui siapa oknum yang menebar ancaman dibalik aksinya itu.
“Saya belum tau siapa oknumnya. Tetapi saya diberitahu sama teman kalau jalan hati-hati karena ada yang cari kalian untuk dibunuh,” terang Jadu sapaanya, Selasa 26 Marer 2019.
Menurut Jadu, imbas dari ancaman dari oknum yang belum diketahui tersebut turut menciutkan nyali sejumlah aktivis GMPK.
“Demo awal kita masih berjumlah 16 orang. Sekarang tinggal 3 orang. Kawan-kawan yang lain sudah takut, sehingga diaksi kali ini mereka sudah tidak ikut,” kata Mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Kota Baubau itu.
Berbeda dengan yang lain, Jadu bahkan mengaku tak gentar dengan ancaman tersebut. Justru ancaman itu memberikan motivasi tersendiri baginya untuk meneriakan kebenaran.
“Kami tetap akan demonstrasi apalagi yang kami perjuangkan adalah kepentingan masyarakat banyak,” tutupnya.
Sejauh ini GMPK telah melakukan empat kali Demonstrasi menyoroti dugaan korupsi dana hibah 2018 yang dilakukan ketua KNPI Wakatobi, Achmad Aksar yang juga anak dari Bupati Wakatobi. Bahkan GMPK telah melaporkan dugaan kasus tersebut ke Kejaksaan Negeri Wakatobi.(b)
Penulis: Deni La Ode Bono
Editor: Yeni Marinda