Koalisi Masyarakat Cinta NKRI Tolak Deklarasi 2019 Ganti Presiden

PENASULTRA.COM, KENDARI – Munculnya tagar 2019 ganti presiden membuat pro dan kontra dikalangan masyarakat Indonesia. Di Kendari, ibu kota Sulawesi Tenggara (Sultra) sejumlah orang yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Cinta Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pun angkat suara.

Koordinator Aksi Koalisi Masyarakat Cinta NKRI Sultra, Jamaluddin Rastam mengatakan, tagar 2019 ganti presiden tersebut bukan berarti gerakan politik, melainkan gerakan makar yang dinilai dapat membuat kekacauan.

“Gerakan 2019 ganti presiden bukan menyatukan melainkan dapat memecah belah persatuan bangsa dan menimbulkan kerusuhan,” katanya, Minggu 14 Oktober 2018.

Seperti diketahui, informasi yang berkembang menyebutkan bahwa pekan depan gerakan tagar 2019 ganti presiden ini bakal dideklarasikan.

Jika benar hal itu terjadi, maka Koalisi Masyarakat Cinta NKRI Sultra bakal melakukan perlawanan.

“Kami menolak ada deklarasi ganti presiden di Sultra sampai kapanpun. Kami akan menggelar aksi tandingan dengan melakukan long march yang akan dihadiri oleh ribuan masyarakat yang simpatik dalam aksi ini,” beber lelaki yang akrab disapa Jamal ini.

Hal ini dilakukan, menurut Jamal, untuk menghindari hal-hal yang tidak dinginkan. Sebab, dibeberapa kota seperti Surabaya telah terjadi bentrok akibat tagar tersebut.

“Kami merasa bertanggung jawab sebagai anak bangsa karena kami ingin di Sultra selalu aman, damai dan kondusif jelang pilcaleg dan pilpres 2019 mendatang,” pungkasnya.(b)

Penulis: Yeni Marinda
Editor: Ridho Achmed