PENASULTRA.COM, MUNA – Pencopotan baliho ucapan selamat datang dan gambar para atlet karateka yang dipasang Lembaga Karate-Do Indonesia (Lemkari) Kabupaten Muna disekitar Tugu Jati, Kota Raha menuai protes.
Ketua Lemkari Muna, Ahmad Zakaria menduga, penertiban yang dilakukan Satpol PP Muna pada Kamis 22 Maret 2018 malam itu sarat kepentingan politik dan tidak adil.
“Ada yang merasa terganggu secara politik. Padahal, apa yang kami pajang itu hanya ucapan selamat datang dan gambar-gambar peserta karate. Tujuannya juga untuk memasyarakatkan olahraga karate,” kesal Zakaria tanpa mengurai jauh kepentingan politik apa yang dimaksud.
Kekesalan Zakaria memuncak usai mengetahui penertiban itu dilakukan secara tebang pilih bertopengkan peraturan daerah.
Bagaimana tidak, baliho sejenis yang terpasang dilokasi sama tidak ditertibkan Satpol PP.
“Masa cuma balihonya Lemkari yang dilepas, sedangkan baliho jenis yang sama dibiarkan. Apa karena ada gambarnya Pak Rajiun?,” semprot Zakaria bernada tanya.
Mantan kader PAN Muna ini menyebut, dibeberapa sudut Kota Raha masih banyak baliho ucapan selamat datang dan lainnya terpajang dengan kayu penyangga lapuk. Artinya, baliho tersebut telah terpasang lama.
“Maunya ada koordinasi. Jangan langsung main copot seperti itu, karena waktu kita pasang juga kita izin,” pungkas Ahmad Zakaria.(b)
Penulis: Sudirman Behima
Editor: Mochammad Irwan