Analisis Tempat Kerja Hybrid

Pena Opini1,235 views

Oleh: Risky Adisha Lazialita
Mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Sembilanbelas November Kolaka

Untuk menjalankan tugas perusahaan, sangat dibutuhkan tenaga sumber daya manusia untuk mencapai keberhasilan tugas pekerja, tetapi pada saat adanya pandemic kini semua pekerja tidak diperbolehkan untuk keluar rumah atau berkerjanya terbatas, agar mencegah penularan pandemic kini. Jadi bagaimana cara agar pekerja melakukan tugasnya? Apakah ada solusinya? Dalam kondisi terbatas initim HR dan perusahaan harus sigap merancang strategi pada situasi seperti ini.

Dengan munculnya Hybrid Work Model mencampurkan antara kerja di rumah dan kerja di kantor menggunakan media yang ada contohnya Zoom, Whatsapp, dan media online lainya yang bias berkomunikasi dengan rekan kerja. Tujuannya agar bias membimbing karyawan tetap produktif dan bias beradaptasi lebih baik di tengah pandemik. Kelebihan pada model hybrid ini adalah terciptanya keseimbangan antara bekerja dari rumah dan kantor dengan bantuan teknologi. Pada situasi seperti  ini pekerja  harus mengubah pola pikirnya agar proses kerja terjalankan seperti biasanya meskipun bekerjanya dengan cara virtual. Model kerja Hibrid  pada 2021 ini masih akan  terus  diterapkan karna ketidakpastiannya pekerja perusahaan bias  kembali bekerja dikantor.

  • Apa itu Hyibrid Working?

Hyibrid working adalah menyeimbangkan antara  bekerja  dari rumah  dan  bekerja dari kantor  dengan bantuan teknologi. Penerapan model kerja seperti ini jelas  melibatkan  departemen SDM (HRD) yang harus memperhatikan dan selalu tanggap, terutama persoalan  teknologi apa yang cocok digunakan untuk perusahaan  dan aktivitas  bekerja  para  karyawan.

  • Kelebihan hyibrid working

Seperti yang dikatakan Isnantyo Widodo, selaku ketua Komunitas Praktisi HR Indonesia yang mengatakan seorang HR harus memahami strategi bisnis kestrategi SDM-nya, dan harus menjadi Reactor (enabler), Partner (connector), dan Anticipator (Designer) untuk memfasilitasi semua tantangan  bisnis.

“Semua pelaku usaha dan  karyawan harus  siap untuk menggabungkan  teknologi dan kompetensi yang dikuasai. Sehingga, bekerja bias kapan saja, di manasaja, dan dengan siapa  saja,” ucapnya. Yang saya baca disalah  satu artikel media online. Dan juga menurut  saya  dengan menggunakan  metode para HRD dan Manager perusahaan akan sangat  mudah untuk mengatur jadwal dan  mudah untuk  mengawasi  para karyawan tanpa ada intimidasi, rasa tidak percaya diri yang akan  dirasakan karyawan.

Penguasaan teknologi menjadi  peran paling penting dalam  upaya menjalankan metode  kerja hybrid. Kalau model kerja remote yang sepenuhnya mengandalkan teknologi untuk menjalankannya, sedangkan model kerja hybrid ini bias menggabungkan kombinasi antara tenaga manusia dengan teknologi. Bentuk teknologi yang bias mendukung untuk menjalankan model kerja hybrid ialah Human Resource Information System (HRIS).

Salah satu sistem HRIS terpadu di Indonesia adalah Great Day HR, platform yang diklaim memberikan kemudahan akses melalui aplikasi seluler, teknologi berbasis cloud, dan terintegrasi dari system rekam kehadiran ke system  penggajian otomatis.

  • Penerapan Hybrid Working

Penerapan hybrid working bukan semata-mata hanya bagaimana sebuah perusahaan mengubah struktur organisasi dan penempatan strategis, tapi juga memberikan efek pada semua level dalam bisnis seperti pengaturan tugas, aktivitas, proses manajemen dan penguasaan teknologi. Tentunya, penerapan model kerja ini harus melibatkan peran pemimpin yang perhatian dan cepat tanggap, terutama dalam mengusulkan teknologi apa yang cocok, baik untuk usaha besar, menengah, maupun kecil. Komunikasi juga harus dibangun secara terus menerus agar mempererat hubungan antar pegawai dan perlu adanya penerapan teknologi yang baik untuk mendukung hal tersebut.

Dengan penerapan model Hydrib Workingg, perusahaan akan menerapkan pola kerja baru yang memberikan fleksibilitas kepada karyawan terkait kapan dan di mana akan bekerja.

  • Tantangan Hybrid Working

Hydrib working model pun tak terlepas dari tantangan, sebagai HR tantangan yang dimaksud ialah:

  1. Sebagai HR harus memikirkan kapan sebaiknya mengeksekusi model ini?
  2. Bagaimana cara membangun dan mempertahankan budaya kerja yang menyenangkan, produktif, sekaligus mampu menciptakan kepercayaan karyawan?
  3. Bagaimana mengoptimalkan Physical Space dan teknologi?
  4. Bagaimana memastikan suara/pendapat para pekerja di luar kantoe dapat tetap didengar?

Selain tantangan diatas, HR juga dihadapkan pada permasalahan lain. Misalnya, Employee Experience, Corporate Culture, Employer Branding, membangun kemampuan baru, menjaga physical dan mental health karyawan, hingga isu diversity dan inclusion.

Agar tetap berorientasi pada pencapaian visi dan misi perusahaan atau instansi, penerapan hybrid working ini akan berfokus pada pekerjaan berbasis project atau hasil. Tak terlalu penting soal waktu dan tempat bekerja, yang lebih penting adalah karyawan menjadi produktif dan berkontribusi pada pencapaian tujuan perusahaan atau instansi.

Seberapa pentingnya Hybrid Working di masa Pandemi Covid-19?

Menurut saya, di era pandemi seperti sekarang ini metode hybrid working sangat diperlukan dapat membantu karyawan perusahaan atau instansi dapat menyeimbangkan antara  bekerja  dari rumah  dan  bekerja dari kantor  dengan bantuan teknologi. Selain itu, perusahaan juga dapat melihat sebagai peluang untuk penghematan pengeluaran karena tidak harus lagi menyewa gedung.

Terutama dibidang investasi, karena di era pandemi ini investasi perusahaan tidak lagi akan berfokus pada gedung atau ruang kantor secara fisik, melainkan pada pengembangan teknologi yang mendukung pada pencapaian tujuan. Citra perusahaan atau instansi tidak lagi dilihat dari gedung yang megah tetapi soal kecanggihan teknologinya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *