Deklarasi Ganti Bupati Busel, Parpol Dituding Gila Kekuasaan

Pena Daerah706 views

PENASULTRA.COM, BUTON SELATAN – Deklarasi ganti Bupati Buton Selatan (Busel) yang dilakukan oleh sejumlah partai politik (Parpol) seperti Golkar, Demokrat, Hanura, Nasdem, dan PKB di Busel menuai kecaman.

Kecaman itu salah satunya muncul dari Pusat Studi Hukum dan Demokrasi (PSHD) Sultra.

Divisi Advokasi PSHD Sultra, Marsin Pancasila mengatakan, deklarasi ganti bupati itu hanya menunjukkan watak asli para politisi yang haus kekuasaan.

“Bayangkan saja, pemerintahan definitif daerah itu baru berjalan satu tahun, kok sudah ada parpol yang deklarasi ganti bupati. Selain tidak ada manfaatnya, deklarasi ini menunjukkan parpol-parpol tersebut hanya haus kekuasaan,” ungkapnya, Selasa 4 September 2018.

Marsin menduga, parpol yang menggagas deklarasi itu barangkali tidak punya prestasi apa-apa sebagai jualan menghadapi Pilcaleg 2019. Sehingga yang dilakukan hanya membicarakan soal pergantian kekuasaan dimana waktunya masih lama.

“Mungkin saja karena mau Pilcaleg 2019 dan partai-partai itu minim prestasi, mereka lalu bikin deklarasi-deklarasian. Tapi sayangnya selain prematur, deklarasi ini tidak mendidik masyarakat dengan baik,” tegasnya.

Pria yang akrab disapa Moko menambahkan, seharusnya para petinggi Parpol itu memberi pendidikan politik yang baik kepada masyarakat. Selain itu mendorong para anggota legislatifnya di DPRD untuk lebih bekerja keras membantu pemerintah agar dampak positif pemekaran bisa segera dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

“Ibarat bayi, Busel ini butuh perhatian dan kontribusi banyak pihak termasuk di dalamnya partai politik sebagai pilar demokrasi agar daerah ini bisa maju dan berkembang secara baik. Bukan malah ribut bicara soal pemilihan Bupati,” tukasnya.

Mantan aktivis HMI ini mengajak masyarakat untuk lebih cermat dalam menentukan pilihan dalam memilih Parpol serta calon anggota legislatif yang berkualitas. Sebab, baik buruknya daerah ini bergantung pada pilihan politik masyarakat juga.

“Deklarasi ini akan kita catat sebagai pendidikan politik yang buruk untuk masyarakat. Olehnya itu, saya mengajak segenap masyarakat Busel mengingat kejadian ini sebagai bahan evaluasi dalam menentukan Parpol maupun caleg dimasa yang akan datang,” tutupnya.(b)

Penulis: Amrin Lamena
Editor: La Basisa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *