Demo di Pelabuhan Batu Dongkala: Warga Kabaena Timur Menolak Pungutan yang Dinilai Tidak Adil

PENASULTRA.COM, BOMBANA – Puluhan warga Dongkala dan Lambale melakukan aksi demo di depan Pelabuhan Batu Dongkala, Kecamatan Kabaena Timur, Kabupaten Bombana, pada Minggu, 5 Oktober 2025. Mereka menuntut penghapusan biaya masuk pelabuhan yang dikenakan sejak Februari 2025, yaitu Rp 4.000 untuk motor dan Rp 10.000 untuk mobil.

Aksi demo ini dipicu oleh ketidakpuasan warga terhadap infrastruktur pelabuhan yang memprihatinkan dan pungutan retribusi yang dinilai liar dan sulit dipertanggungjawabkan. Kapolsek Kabaena Timur, Iptu M. Muhdin Tidore, SH, bersama anggotanya hadir untuk mengamankan dan menertibkan demo.

“Biaya masuk pelabuhan yang awalnya gratis sekarang menjadi berbayar. Kami meminta pembangunan infrastruktur pelabuhan yang layak seperti pelabuhan di daerah lain,” kata Habaruddin, warga Dongkala.

Habaruddin menambahkan bahwa kebijakan baru ini perlu dibicarakan kembali agar Camat Kabaena Timur dapat mengomunikasikan dengan Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kabupaten Bombana untuk mencari solusi.

Sementara itu, Satrina, pegawai Dishub di Pelabuhan Dongkala, menjelaskan bahwa pihaknya hanya menjalankan tugas yang diperintahkan oleh atasan.

“Kami tidak melaksanakan aktivitas ini hari ini. Nanti Kadis Perhubungan akan datang dan menyelesaikan permasalahan ini,” ungkapnya.

Korlap Dishub di Pelabuhan Batu Dongkala, Tono, membeberkan bahwa karcis retribusi ini diputuskan oleh Dewan dalam rapat paripurna dan dicetak oleh Badan Keuangan Daerah (BKD).

“Kami hanya menjual karcis ini atas perintah atasan,” katanya.

Warga Kabaena Timur berharap agar permasalahan ini dapat diselesaikan dengan baik dan tidak berlarut-larut. Mereka tidak ingin terjadi konflik yang lebih besar akibat kebijakan yang dinilai tidak adil ini.(red)