PENASULTRA.COM, KENDARI – Tanpa ada alasan yang jelas, Burhanuddin calon anggota DPRD Kota Kendari dari partai Golkar tiba-tiba dicoret dari DCT dapil Kambu-Baruga.
Ketua Pimpinan Kecamatan (PK) Baruga Partai Golkar Kendari ini sangat menyayangkan sikap DPD I Partai Golkar Sultra yang mencoret namanya di dalam DCT dan menggantikannya dengan Nasrullah Pidani. Padahal, Nasrullah tidak pernah mengikuti proses seleksi yang diadakan DPD II Partai Golkar Kendari.
Atas hal itu, Burhanuddin bersama seluruh pengurus PK Baruga melakukan protes ke DPD I dan DPD II Partai Golkar untuk mempertanyakan pencoretan dirinya.
“Nasrullah Pidani tidak pernah diusulkan PK Partai Golkar dan tidak terdaftar sebagai DCT di DPD II Partai Golkar Kendari,” tegas
Burhanuddin kepada awak Penasultra.com usai melakukan demonstrasi di DPD I Partai Golkar Sultra, Senin 2 Juli 2018.
Ia menilai pengusulan Nasrullah Pidani oleh DPD I tidak berdasarkan aturan Partai Golkar. Sebab, pengusulan caleg harus melalui PK kemudian diusulkan ke DPD II Golkar.
“Jika saya tidak dikembalikan sebagai DCT dapil Kambu-Baruga, maka seluruh pengurus PK dan kelurahan Partai Golkar se-Kecamatan Baruga akan mengundurkan diri secara massal,” tekannya.
Senada, Ketua Forum Pimpinan Kecamatan (FPK) Partai Golkar se-Kota Kendari Syamsul Umar mengatakan, putusan DPD I Partai Golkar Sultra sangat mengecewakan PK Golkar Kota Kendari khususnya Kecamatan Baruga.
Betapa tidak, keputusan DPD I Partai Golkar Sultra dengan memilih Nasrullah Pidani sebagai DCT dapil Kambu-Baruga telah mengabaikan keputusan DPD II Golkar Kendari.
“Saya melihat dia (Nasrullah Pidani) tidak memberikan contoh yang baik terhadap kader-kader lainnya. Seharusnya selaku unsur pimpinan di DPD I Golkar Sultra mematuhi mekanisme pencalonan caleg,” terang Syamsul.(b)
Penulis: Suwarno Nobel
Editor: La Basisa