Hingga Kini, PT GMS Diduga Masih Bebas Menambang

Pena Kendari464 views

PENASULTRA.COM, KENDARI – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI dinilai masih kurang tegas dalam memberikan sanksi atas pencemaran lingkungan yang dilakukan oleh PT Gerbang Multi Sejahtera (GMS).

Ketua Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) Bidang Pembangunan Energi, Migas dan Minerba, Muhamad Ikram Pelesa mengatakan Kementerian ESDM tidak begitu kongkrit dalam mengatensi pencemaran lingkungan yang dilakukan perusahaan tambang yang beraktifitas di Kecamatan Laonti, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) itu.

“Saya membaca surat dari Kementerian ESDM ini tidak begitu kongkrit dalam mengatensi pencemaran lingkungan yang terjadi akibat aktivitas PT GMS,” ungkapnya, Kamis 28 Oktober 2021.

Ikram menegaskan, bahwa dalam perspektif undang-undang kehutanan dan lingkungan hidup, pencemaran lingkungan juga ada sanksi pidananya.

“Jadi bukan hanya pada sanksi administratif pencabutan izin, tapi juga ada pidana yang bisa menjerat KTT beserta manajemen PT GMS,” tegasnya.

Selain itu, lanjut Ikram, mestinya harus ada punishment (Hukuman) terhadap manajemen perusahaan dan utamanya Kepala Teknik Tambang (KTT), karena KTT inilah yang harus bertanggung jawab atas kondisi tersebut.

“Sebagai hukuman, maka lisensi dari oknum KTT tersebut harus dicabut,” ujarnya.

Selanjutnya, kata Ikram, pihak PT. GMS tidak boleh melakukan aktivitas penambangan dan operasi produksi sampai pada penjualan ore, sebelum menyediakan sarana dan prasarana rujukan dari kementerian ESDM.

“Apabila tetap getol melakukan aktivitas tersebut, maka punishment mesti tegas, rekomendasi pencabutan IUP. Karena komitmen good mining practice dan kelestarian ekologi merupakan hal dasar yang harus dipenuhi dalam penerbitan izin usaha pertambangan, apabila melenceng maka pemerintah melalui kementerian harus memberikan sanksi, sanksinya ialah pencabutan izin,” kata mantan Ketua Ippmik ini.

Sebelumnya, awak media ini telah melakukan konfirmasi pada 17 Oktober 2021 lalu ke lokasi PT GMS. Seorang pria yang berpakaian loreng dan mengaku sebagai koordinator keamanan di lokasi tambang mengatakan bahwa tidak ada pihak manajemen perusahaan yang bisa dikonfirmasi.

“Maaf pak, sekarang ini lagi tidak ada manajemen perusahaan yang bisa dikonfirmasi. Seharusnya kalau mau ke sini (lokasi perusahaan) konfirmasi dulu, supaya kami juga bisa siap-siap”, kata pria itu yang belakangan diketahui sebagai salah satu anggota TNI.

Penulis: Husain

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *