PENASULTRA.COM, KENDARI – Ketua Organisasi 6 Negara Maritim atau Coral Triangle Initiative on Coral Reefs Fisheris and Food Security Maritim Local Government Network (CTI M-LGN), Ir Hugua menerangkan rencana aksi sebelumnya atau RPOA 1.0 telah gagal karena belum menunjukan kerja nyata dalam program ketahanan pangan dan pola pengelolaan sumber daya kelautan secara berkelanjutan pada tingkat akar rumput dilapangan di masing-masing negara .
“Posisi CTI-CFF juga pada tingkat global belum memperlihatkan tajinya sehingga belum dikenal sebagai organisasi bergensi tingkat global,” kata Hugua , dalam Workshop on Institutional Changes For an Effective, Relevant and Writeshop for the Renewal RPOA 2.0 CTI- CFF yang diadakan di Hotel Kuta Heritage Bali Kamis, 15 Agustus 2019.
Ketua Asosiasi Sail Wisata Indonesia (Aswindo) ini menekankan, dalam RPOA 2.0, harus ada kejelasan terhadap pemberian mandat kepada NCC setiap negara untuk dapat mempengaruhi para influencer.
“Seperti anggota DPR dan para menteri terkait untuk membuat keputusan, regulasi dan peraturan sebagai pedoman para pemangku kepentingan misalnya gubernur, bupati dan walikota dalam merealisasikan program CTI-CFF melalui APBD masing-masing negara CTI,” ujar Anggota DPR RI terpilih Dapil Sultra ini.
Selama ini lanjut Hugua, program CTI-CFF masih pada tataran konsep akademis dan dialog pada level elit saja, belum membumi pada tingkat desa dan kelurahan.
Dengan masuknya misi dan program CTI-CFF pada APBD tingkat Pemda maka program pengelolaan sumber daya kelautan berkelanjutan dan ketahanan pangan dapat menyentuh tingkat akar rumput guna meningkatkan kesejahteraan para nelayan dan masyarakat luas.
“Pada tataran capaian ini status CTI-CFF sebagai platform kelautan tingkat regional akan berwibawa dan semakin diperlukan oleh bangsa dan rakyat negara anggotanya,” jelas Mantan Bupati Wakatobi dua periode ini.
Demikian juga wibawa organisasi ini pada tingkat PBB akan semakin baik karena jika program tersebut terlaksana pada tingkat akar rumput maka otomatis tujuan SDGs PBB akan terealisasi dengan baik pada tingkat lokal,” tambah Hugua.
Dalam workshop ini Ir Hugua menjadi pembicara kedelapan setelah perwakilan National coordinating Commity (NCC) masing-masing negara menyampaikan pandangan.
Forum ini merupakan kelanjutan dari RPOA 1.0 yang disusun 10 tahun lalu setelah World Ocean Conference ( WOC) yang dicanangkan oleh 6 Kepala Negara CTI di Manado pada Tgl 11-14 Mei 2009 .
Salah satu hasil WOC tersebut melahirkan Palatform Regional CTI-CFF yang berkantor di Gedung Sekretariat Regional CTI di Kota Manado.(b)
Penulis: Yeni Marinda
Editor: Kas