Kakek 130 Tahun Ini Komplein, Lahannya Digusur Tanpa Ganti Rugi

PENASULTRA.COM, MUNA BARAT – La Rape (130) mengaku diperlakukan tidak adil. Karena lahan miliknya digusur untuk pembangunan lapangan sepak bola tanpa ganti rugi.

Diatas lahan yang akan dibangun lapangan sepak bola itu terdapat sejumlah tanaman tahunan yang sudah dirawat sejak lama oleh kakek berusia tua ini.

“Saya punya tanaman jati, jambu mete dan saya tidak diganti rugi”, tutur La Rape pada PENASULTRA.COM, Selasa 25 September 2018.

Lahan itu kata La Rape, akan diperuntukan untuk lapangan sepak bola Desa Wakoila, Kecamatan Sawerigadi, Kabupaten Muna Barat Sulawesi Tenggara.

Ia mengaku sudah merawat lahan ini selama 100 tahun lebih. Namun tiba tiba digusur begitu saja tanpa ganti rugi lahan dan tanaman.

“Saya sudah sertifikasi lahan ini. Dan saya komplain jika digusur begitu saja,” ucap kakek berumur seabad lebih ini.

Korban penggusuran lainnya, La Ode Dawu (41) ikut komplein dengan penggunaan lahannya sebagai lapangan sepak bola namun tanpa ganti rugi.

“Selama ini saya selalu bayarkan pajaknya dan didalamnya ada tanaman jati. Tiba tiba di gusur tanpa ganti rugi,” ungkap cucu La Rape ini.

Terpisah, La Ode Arif, Tim Pengelola Kegiatan Pembangunan Desa Wakoila mengaku pihaknya enggan berkomentar terkait ganti rugi lahan untuk pembangunan lapangan tersebut.

“Tidak usah ke kepala desa, ibu desa, atau sekretaris. Kami sudah menyerahkan semuanya ke pengacara. Tanya saja itu pengacara. Saya sudah menutup media manapun. Bicara saja sama itu pengacara kami”, tanggap bos pengelola pembangunan Desa Wakoila ini dengan nada marah.(a)

Penulis: Zulfikar
Editor: Kas