Media Dapat Menjadi Instrumen Aksi Teroris

PENASULTRA.COM, KENDARI – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyebut media dapat menjadi tempat teroris untuk melancarakan aksinya.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Subdirektorat (Kasubdit) Pemberdayaan Masyarakat BNPT RI, Hj Andi Intang Dulung saat menyampaikan sambutan dalam acara rembuk aparatur kelurahan dan desa tentang literasi informasi melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) disalah satu Hotel di Kendari, Rabu 11 September 2019.

Menurut Andi Intang, pemanfaatan teroris kepada media bisa saja lewat berita-berita yang membuat mereka senang. Anehnya, perempuan menjadi fokus tersendiri karena rentan terpapar radikalisme.

“Seperti ada berita penangkapan dia jadi senang. Karena ada ketakutan pada publik. Banyak yang terhasut itu perempuan,” ujarnya.

Rekrutmen terorisme saat ini banyak yang menggunakan website, media sosial, sosial messenger dengan rekrutmen terbuka atau pembantaian via media.

“Jadi penggunaan internet ini lebih kencang daripada bertemu. Mereka meggunakan media karena mudah diakses, akomodasi murah, kecepatan informasi dan lain-lain,” bebernya.

Sementara itu, Kabid Media, Hukum dan Humas FKPT Sultra, Milwan mengatakan, untuk menghindari paham radikal yang menjurus ke teroris lewat media, masyarakat diharapkan harus lebih cerdas bermedia sosial.

“Mari kita selalu saring informasi sebelum lita saring. Jangan percaya janji-janji surga,” tutupnya.(b)

Penulis: Yeni Marinda
Editor: Kas