Oknum Polisi Diduga Pukul Wartawan Saat Meliput Demo Penolakan TKA di Kendari

Pena Style671 views

PENASULTRA.COM, KENDARI – Demo penolakan kedatangan tenaga kerja asing (TKA) asal China gelombang kedua sebanyak 105 orang berakhir ricuh. Polisi membubarkan paksa ratusan massa yang mau menghadang rombongan TKA China dari Bandara Haluoleo Kendari menuju Morosi Kabupaten Konawe.

Akibatnya. salah satu wartawan lokal dari media ZonaSultra.com Erik Ari Prabowo menjadi korban represif aparat kepolisian saat demo ricuh di Desa Konda I Kecamatan Konda Kabupaten Konawe Selatan, Selasa 30 Juni 2020.

Erik mengaku, saat ricuh terjadi, ia berlindung di belakang rumah warga sembari mengetik berita update demo TKA China.

Namun, kata dia, tiba-tiba beberapa aparat kepolisian mendekatinya dan langsung menghantamkan rotan di tangannya. Seketika handphone miliknya terjatuh di tanah.

Selain menghantam tangan, Erik juga mendapat pukulan rotan di paha hingga berbekas.

“Saya langsung dipukul pakai rotan. Pas lihat id card ku, polisinya minta maaf. Sempat rasa nyut-nyut di tangan, pahaku merah, sekarang sudah baikan tapi masih trauma sampai sekarang,” jelasnya.

Selain wartawan, dalam demo ricuh itu juga ada korban dari kelompok massa yang kepalanya mengeluarkan darah usai dihantamkan pentungan.

Dalam demo ini, polisi berhasil memukul mundur massa yang hendak mencegat iring-iringan kendaraan pengangkut TKA asal negeri tirai bambu itu.

Polisi menembakkan gas air mata dan semprotan air dari mobil water canon. Massa membalas dengan melemparkan batu dan kayu.

Sekira pukul 23.00 Wita, polisi dan mahasiswa membubarkan diri setelah seluruh rombongan TKA China berhasil lolos tanpa adangan dari demonstran.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Hubungan Masyarakat (Humas) Polda Sultra, Kombes Pol Ferry Walintukan saat dikonfirmasi terpisah, membantah jika polisi membabi-buta dalam menangani demonstrasi. Menurut dia, pasukan dalmas bergerak karena situasi sudah mulai tidak kondusif.

“Pasukan dalmas pasti bergerak sesuai dengan situasi Dan ada prosedur penindakan dalam tangani massa. Nanti saya klarifikasi ke Kapolres Kendari. Coba kita duduk bersama dulu untuk pastikan posisi kasusnya,” tandas Ferry melaui whatsapp kepada wartawan, Rabu 1 Juli 2020.

Penulis: Aldin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *