Para Penulis, Dari Aceh Hingga Papua, Berhimpunlah!

Pena Opini515 views

Sambutan Denny JA secara aklamasi terpilih sebagai ketua umum perhimpunan penulis SATUPENA dan HATI PENA

Di dunia penulis, kembali ke khitah itu berarti kembali kepada tradisi awal para penulis.

Awalnya para pendiri bangsa, para pembentuk batin Indonesia juga seorang penulis. Bung Karno, Bung Hatta, Bung Sjahrir, RA Kartini, Mohamad Yamin, semua mereka juga seorang penulis.

Kembali ke khitah menjadi inspirasi bagi para penulis untuk kembali mengambil peran signfikan untuk mewarnai batin zamannya.

Cetusan ini yang menggugah saya ketika menerima amanah. Delapan dewan formatur, di luar diri saya, adalah Chappy Hakim, Azyumardi Azra, Ilham Bintang, Wina Armada, Didin S Damanhuri, Nasir Tamara, Inda Citraninda Noerhadi dan Swary Utama Dewi akalamasi memilih saya selaku Ketua Umum.

Tak hanya ketua umum perhimpunan penulis Satupena yang baru selesai melaksanakan kongres nasional tanggal 15 Agustus 2021.

Tapi juga dipilih menjadi ketua umum organisasi baru yang dimaksudkan menghimpun komunitas penulis Indonesia: HATI PENA.

Ini era ketika raksasa revolusi informasi memberikan efek ganda kepada penulis. Di satu sisi, luapan informasi dan kemudahan akses membuat internet berubah menjadi surga. Mudah sekaligus penulis untuk melakukan riset.

Sisi lain, revolusi informasi juga menyediakan begitu banyak bacaan yang gratis. Itu tak hanya dalam bentuk teks, tapi juga audio visual.

Akibatnya nilai ekonomis banyak buku menurun drastis. Publik justru semakin jarang membeli buku.

Untuk kasus Indonesia, situasi lebih parah lagi. Pembajakan buku terjadi secara telanjang di depan mata. Royalti dan pajak buku yang juga tak membuat penulis tersenyum.

Oleh karena itu para penulis perlu berhimpun, menyatukan aspirasi. Sangat sering terjadi, organisasi bersama lebih kuat dan lebih mampu melakukan lobi-lobi untuk kebijakan publik yang lebih ramah kepada penulis.

Di samping itu, himpunan dan komunitas dapat menjadi samudra. Jika penulis adalah ikan-ikannya, samudera menyediakan lingkungan, ekosistem yang sehat dan kaya bagi ikan- ikan itu.

Ini tujuh program unggulan yang akan saya lakukan selaku ketua umum. Juga saya sertakan tiga sistem pendukungnya. Ini untuk Satupena dan Hati Pena.

1. AWARD bagi sejumlah penulis terbaik

Setiap tahun menyambut 17 Agustus, Satupena/ HATI PENA membentuk dewan juri untuk memberikan award bagi sejumlah penulis terbaik. Hadiah berupa sertifikat dan dana

2. PERPUSTAKAAN DUNIA Bagi Anggota Satupena/HATI PENA secara gratis

Satupena/Hati Pena akan menyediakan akses perpustakaan kepada ribuan jurnal akademik di JSTOR, dan akses kepada perpustakaan terbaik dunia (dijajaki library of congres di AS, Inggris). Juga dijajaki akses pada perpustakan nasional dan DPR.

3. PRINT ON DEMAND Menerbitkan Karya Anggota

Satupena/ Hatipena membuat usaha atau sekurangnya bekerjasama dengan usaha Print on demand.

Dibentuk satu tim kurator membantu teman teman anggota menerbitkan bukunya hingga ke layout dan ISBN.

Lalu bisa jual on demand. 75 persen keuntungan untuk penulis.

Bisa juga dijual secara PDF bekerjasama dengan satu usaha yang sudah berdiri.

4. AKUN YOUTUBE SATUPENA/HATI PENA “Semua Tentang Penulis.” 

Satu pena/Hati Pena membentuk tim untuk membuat akun youtube, 2 minggu sekali mewawancarai penulis yang berprestasi, atau yang baru saja menerbitkan karya menarik, menggali proses kreatif penulis yang bersangkutan

Ini dimaksudkan untuk memberi inspirasi dan tukar pengalaman sesama penulis

5. DISKUSI 2 MINGGUAN WEBINAR Soal Buku

Satupena/Hatipena membentuk tim sebagai forum anggota untuk bisa aktif mengikuti perkembangan terbaru soal buku ataupun peristiwa menarik setiap 2 minggu.

Diskusi ini bisa juga diikuti melalui Facebook dan YouTube

6. KONEKSI KE INDUSTRI

Satupena/Hatipena akan membentuk tim mencari pola kerjasama dengan Netflix, dan sejenisnya, juga industri lain, menyalurkan karya penulis: skenario, dan lainnya agar ikut meramaikan dunia industri masa kini

7. LINGKUNGAN KEBIJAKAN Yang Ramah Penulis

Satupena/Hatipema membentuk tim agar dalam jangka panjang terbentuk kebijakan yang ramah kepada penulis (pemerintah menyetop/mengurangi pembajakan, pajak penulis yang lebih friendly, dan juga royalti penulis yang lebih memuaskan)

Sayapun selaku ketua umum akan menyediakan tiga supporting sistemnya.

1. BERTANYA SECARA REGULER apa yang anggota usulkan sebagai program

Setiap 6 bulan, tim mengedarkan kuesioner bertanya pada anggota soal apa program yang dibutuhkan.

– program apa yang diharap

– Berapa bayangan dana

– Darimana sumber dana

Program dibuat berdasarkan ketersediaan dana

Dari sini kita rumuskan tambahan program

2. TIM Profesional

Agar program berjalan, Satupena/Hatipena akan mempekerjakan tim profesional yang digaji untuk menjadi supporting teknis agar program berjalan

3. Dana Awal

Agar program bergerak, saya pribadi, selaku ketua umum, akan menyisihkan dana sekitar 500 juta- satu milyar rupiah dalam waktu lima tahun

Satupena/Hati Pena juga akan membuka program donasi yang 100 persen digunakan untuk kepentingan anggota.

Ibarat orkestra, saya hanyalah komposer dan dirigen. Musik kesuluruhan menjadi bagus jika para pemain biola, piano, trompet bermain dengan harmoni.

Ditambah lagi, orkestra lebih semarak jika para penyanyi tenor, sopran, alto dan bas menyanyi koor sesuai dengan nada.

Ketua Umum hanyalah satu gerbong dari kereta api yang panjang.

Tapi memang, saatnya para penulis, dari Aceh hingga Papua, untuk berhimpun!

19 Agustus 2021

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *