Pengaruh Covid-19 Terhadap Tempat Kerja Hybrid

Pena Opini787 views

Oleh: Viki Sugiarti
Mahasiswi Program Studi Manajemen Universitas Sembilanbelas Nonember Kolaka

Dimasa pandemic seperti sekarang ini sangat rentan dengan penularan covid-19. Untuk menghindari Hal ini tentunya hindari kerumunan dengan menerapkan hibrid yaitu dimana cara kerja Paduan antara work from home dan work from office dengan menggunakan teknologi. Berapa perusahaan telah memilih tempat kerja hibrid ini yang dimana kerja ditempat yang berpisah namun tidak mengurangi kualitas perusahaan dan kinerja karyawan tetap stabil.

Karyawan kantor datang kekantor hanya selama beberapa hari saja atau jika dibutuhkan saja, sementara sisanya dapat bekerja dari jarak jauh. Tempat kerja hibrid memungkinkan kerja dirumah serasa dikantor. Kemungkinan besar perusahaan takut bahwa karyawan bekerja dari rumah akan menjadi kurang produktif terbukti keliru. Faktanya, produktivitas pekerja jarak jauh. Peningkatan sejak bekerja dari jarak jauh. Peningkatan efesien dapat dikaitkan dengan tidak berpergian dan lebih banyak kebebasan untuk bekerja selama jam kerja. Dengan rencana kerja fleksibel, karyawan cendrung lebih nyaman, yang membuat mereka ingin tetap serial pada perusahaan.

Memangkas biaya bisnis, mengurangi jejak karbon, perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya pemeliharaan fisik, perlengkapan kantor, biaya sewa dan lain-lain. Menginvestasikan penghematan biaya untuk pertumbuhan. Semesta juga merasakan manfaat dari kekurangan perjalanan manusia, Salah satunya penurunan yang nyata dalam polusi udara dan emisi gas rumah kaca. Dampak lingkungan dari lockdown akan berkontribusi pada penurunan emisi karbon global tahunan terbesar yang pernah ada.

Setelah membahas karyawan yang bekerja dari rumah, banyak perusahaan telah membuat perubahan untuk jangka panjang. Bisnis yang menerapkan pekerjaan jarak jauh sebelumnya kini telah menerapkan nya. Sejak pandemi dimulai, perusahaan telah mempertimbangkan kembali cara terbaik menggunakan ruang kantornya. akan ada perubahan dalam cara bekerja di dalamnya dan bagaimana struktur fisik dan tata letak kantor akan digunakan untuk kolaborasi.

Misal, beberapa hari tertentu untuk meeting, hari lain bekerja jarak jauh. Pertemuan tatap muka mungkin disediakan untuk mencurahkan pendapat, memperkenalkan proyek baru, atau latihan membangun tim.

Sementara, waktu bekerja jarak jauh bisa digunakan untuk pekerjaan yang dapat dilakukan secara individu. Kantor dapat didesain ulang dan ditata ulang dengan menyingkirkan bilik dan menciptakan ruang pertemuan yang lebih kolaboratif.

Seperti Apa Tampilan Tempat Kerja Hibrid?

Sejak pandemi dimulai, perusahaan telah mempertimbangkan kembali cara terbaik menggunakan ruang kantornya. Akan ada perubahan dalam cara bekerja di dalamnya dan bagaimana struktur fisik dan tata letak kantor akan digunakan untuk kolaborasi.

Misal, beberapa hari tertentu untuk meeting, hari lain bekerja jarak jauh. Pertemuan tatap muka mungkin disediakan untuk mencurahkan pendapat, memperkenalkan proyek baru, atau latihan membangun tim.

Sementara, waktu bekerja jarak jauh bisa digunakan untuk pekerjaan yang dapat dilakukan secara individu. Kantor dapat didesain ulang dan ditata ulang dengan menyingkirkan bilik dan menciptakan ruang pertemuan yang lebih kolaboratif.

Mengelola Keamanan Siber di Tempat Kerja Hybrid

Saat organisasi beralih ke model hybrid, menerapkan strategi baru sangat penting untuk memberikan keamanan bekerja jarak jauh, melindungi aset digital, dan melindungi pekerja dari ancaman dunia maya.

Pandemi Covid-19 memicu percepatan migrasi aplikasi bisnis dan infrastruktur ke cloud. Menurut survei Radware, 76% perusahaan mengadopsi layanan cloud lebih cepat dari yang mereka rencanakan. Sementara, FBI melaporkan hingga 4.000 keluhan keamanan siber baru per hari, meningkat 400% setelah dimulainya pandemi.

Banyak perusahaan bereaksi dengan baik dan bergerak cepat untuk mendukung pelanggan dan pemasok serta menghubungkan tenaga kerja jarak jauh dengan peralatan.

Penting bagi perusahaan untuk mempertimbangkan rencana jangka panjang dalam memberikan keamanan kepada karyawan dan melindungi aset digital.

penerapan hybrid working bukan semata-mata hanya bagaimana sebuah usaha mengubah struktur organisasi dan penempatan strategis (strategic positioning), tapi juga memberikan efek pada semua level dalam bisnis seperti pengaturan tugas, aktivitas, proses manajemen, dan penguasaan teknologi.

Jika model kerja jarak jauh memang sepenuhnya mengandalkan teknologi, dalam model kerja hibrid justru kombinasi antara kompetensi tenaga manusia dengan teknologi menjadi yang utama. Tentunya, penerapan model kerja ini harus melibatkan peran pemimpin yang perhatian dan cepat tanggap, terutama dalam mengusulkan teknologi apa yang cocok, baik untuk usaha besar, menengah, maupun kecil.

CEO Rumah Siap Kerja, Roestiandi Tsamanov, melihat nilai kepemimpinan sangat penting dalam menentukan performa bisnis ke depan, terlebih di era pascanormal yang akan memberikan perubahan besar di industri. Sebagai seorang pemimpin perusahaan maupun UMKM perlu berpikir secara solutif ditengah tantangan yang sedang dihadapi untuk tetap bertahan dan menjaga kestabilan bisnis. Komunikasi juga harus dibangun secara terus menerus agar mempererat hubungan antar pegawai dan perlu adanya penerapan teknologi yang baik untuk mendukung hal tersebut.

Poin paling besar dalam penerapan model kerja Hybrid adalah, adanya keseimbangan antara bekerja dari rumah, dan bekerja dari kantor dengan bantuan teknologi. Tentunya, penerapan model kerja ini harus melibatkan pihak SDM atau Human Resource Department (HRD) yang perhatian dan cepat tanggap, terutama dalam mengusulkan teknologi apa yang cocok untuk bisnis perusahaan.

Semua pelaku usaha dan karyawan harus siap untuk menggabungkan teknologi dan kompetensi yang dikuasai. Sehingga, bekerja bisa kapan saja, dimana saja dan dengan siapa saja.

Penguasaan teknologi menjadi bagian paling krusial dalam upaya adaptasi model kerja Hybrid. Jika model kerja remote memang sepenuhnya mengandalkan teknologi, dalam model kerja Hybrid justru bisa mengkombinasikan kompetensi tenaga manusia dengan teknologi. Salah satu bentuk teknologi yang bisa mendukung efektivitas model kerja Hybrid adalah Human Resource Information System  (HRIS).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *