PWNA Sultra Bersama Yayasan Al-Khanza Gelar Silaturahmi dan Kajian Ramadhan di LPKA Kendari

Pena Kendari320 views

PENASULTRA.COM, KENDARI – Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah (PWNA) Sulawesi Tenggara bekerja sama dengan Yayasan Al-Khanza, Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) mengadakan kegiatan Silahturahmi dan Pengajian Ramadhan di Lapas Perempuan dan Anak (LPKA) Kota Kendari pada Kamis, 14 April 2022.

Kegiatan tersebut dihadiri dan dibuka langsung oleh Ibu Sri Lestari Sulkarnain. Dalam ceramahnya ia mengatakan bahwa kegiatan ini bagian dari aktivitas ramadhan yang sudah berapa kali dilaksanakan dalam rangka pendampingan perempuan-perempuan yang ada di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas).

“Dimana harapannya tercerahkan, termotivasi, memiliki skill ketika nanti mereka keluar mereka bisa survive, bisa berinteraksi dengan baik di masyarakat pada umumnya. Semangat dan ruhnya dibangkitkan kembali dan tentunya mereka dibekali pelatihan keterampilan agar mereka bisa melangsungkan hidup ditengah masyarakat, dimana produk mereka akan dipasarkan untuk di ekspose ramadhan dan akan saya bawa ke Dekranasda Kota Kendari untuk dipasarkan”, Imbuhnya.

Ditempat yang sama, Ketua Penyelenggara yang juga Ketua Umum PWNA Sultra, Multi Sri Asnani, mengatakan kegiatan ini adalah kegiatan rutin LPKA setiap 6 bulan sekali dan kegiatan ini merupakan sebuah tanggung jawab sosial atas persoalan perempuan dan anak.

“Bahwa nilai kemuliaan manusia bukan karena pernah menjalani proses hukum atau tidak, atau pernah salah atau tidak, sebab manusia adalah fitrahnya untuk salah. Oleh sebab itu Nasyiatul Aisyiyah menjadikan Lapas perempuan dan anak (LPKA) sebagai objek dakwah untuk mengingatkan pada kebaikan dan kebenaran, serta tetap dalam kesabaran (Watawashaubil haq, watawashaubishabri)”, terangnya.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa ada tiga hal yang dilaksanakan dalam agenda tersebut yakni; silaturahmi dan pengajian di Lapas Perempuan Kelas III Kota Kendari, Evaluasi pemenuhan hak-hak anak binaan lapas (anak yang lahir di lapas dan harus mengikuti ibunya dalam lapas) dan penguatan serta edukasi kepada anak yg berhadapan dengan hukum pada Lembaga Pembinaan khusus anak (LPKA) klas IIA. Kegiatan dilakukan dalam bentuk pengajian, renungan, ice break, dan game edukasi.

“Kami meyakini bahwa mereka warga binaan lapas memiliki kedudukan yang sama di hadapan Tuhan. Selama mereka mengakui kesalahan, bertaubat, lalu bertekad menjadi manusia yang lebih baik kedepannya, itu lebih mulia dihadapan Allah SWT, tutur Multi Sri Asnani yang juga Dosen Program Studi Hukum Universitas Muhammadiyah Kendari (UMK) ini.

Editor: Husain

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *