Sinkronkan Program Pelatihan, BLK Kendari Rakor Bersama Disnaker se Sultra

PENASULTRA.COM, KENDARI – Balai Latihan Kerja (BLK) Kendari menggelar rapat koordinasi pelatihan kerja provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) bersama seluruh kepala dinas ketenagakerjaan (Disnaker) di 17 kabupaten dan kota di Sultra, BLK UPTD, dan seluruh BLK Komunitas.

Kegiatan yang bertema “Sinkronisasi  Program pelatihan dengan kebutuhan SDM di Dunia Usaha dan Dunia Industri di Sulawesi Tenggara” ini diselenggarakan di Hotel Plaza In Kendari, pada Senin,  17-19 Desember 2020

Kepala BLK Kendari, La Ode Haji Polondu mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuaan untuk  membangun sinkronnisasi antara BLK Kendari sebagai lembaga pelatihan dengan Pemerintah Provinsi dan  Kabupaten/Kota se Sultra.

Pembuaan rapat koordinasi BLK Kendari bersama seluruh kepala dinas ketenagakerjaan (Disnaker) di 17 kabupaten dan kota di Sultra, BLK UPTD, dan seluruh BLK Komunitas (Foto: Istimewa)

“Jadi, di sini kita akan melihat seperti apa program-program yang sudah dilaksanakan selama tahun 2020, kemudian kita akan duduk bersama untuk merumuskan kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan oleh masyarakat pada tahun 2021”, kata La Ode Haji Polondu saat diwawancarai usai pembukaan rapat koordinasi.

Mantan Kepala Bagian Rumah Tangga Kementerian Tenaga Kerja RI ini menjelaskan bahwa terkait dengan pelatihan berbasis kompetensi untuk meningkatkan kualitas angkatan kerja, BLK Kendari akan berdasarkan masukan dari kepala dinas, Kepala BLK UPTD, Kepala BLK Komunitas yang akan diusulkan dalam rapat koordinasi ini. Sehingga pelatihan yang akan diselenggrakan di BLK Kendari sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Setelah mengikuti pelatihan, diharapkan kepada peserta pelatihan ini dapat bekerja dan berusaha. Kerena mereka sudah memiliki kompetensi yang bisa diserap di dunia usaha dan dunia industri, dan dengan keterampilan yang dimiliki mereka juga bisa berwirausaha secara mandiri.

“Kalau mereka tidak bisa bekerja di dunia usaha dan dunia industri kerena terbatasnya dunia usaha dan dunia industri insya Allah mereka bisa berwirausaha secara mandiri. Misalnya menjahit, bagaimana bisa membuat usaha menjahit. Yang las dengan keterampilan mengelas bisa membuka usaha pengelasan kemudian dengan itu bisa membuat pagar-pagar baik kebutuhan rumah masyarakat maupun kebutuhan instansi pemerintah. Semua nanti kita akan persiapkan”, paparnya.

“Dan masih banyak kejuruan lain, misalnya hidroponik dalam jangka pendek kita bisa panen sayaur dan bisa dijual di pasar”, tukasnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Sultra, Abdurrahman Saleh dalam sambutannya mengatakan bahwa dalam masalah tenaga kerja negara harus hadir dan mendukung penuh upaya peningkatan kualitas angkatan kerja.

Ia berharap, kedepan, pelatihan yang diselenggaran berdasarakan kebutuhan masyarakat. Sehingga perlu adanya sinkronisasi program dengan seluruh dinas ketenaga kerjaan di kabupaten/kota se Sultra.

“Mudah-mudahan  pada tahun 2021 nanti  berdasarkan kebutuhan bukan keinginan. Jadi masing-masing potensi daerah nanti kita akan tingkatkan. Kemudian nanti kita fasilitasi kita sinkronkan sehingga nanti anak-anak itu bukan cuman siap pakai, tapi merek juga bisa menghasilkan produktivitas ekonomi lebih baik lagi. Kerena berdasarkan potensi yang dibutuhkan di setiap wilayah”, ujarnya.

“Dan kita harapkan angkatan kerja nanti bisa berdaya ekspor, sampai di situ pemikiran kita. Mudahhan ini yang dilakukan oleh BLK sinkronisasi dengan dinas Ketenagakerjaan se Sultra bisa menghasilakn yang terbaik untuk Sultra ke depan. Kita ngaga boleh berdiam diri, kita harus selalu mencari inovasi”, tegasnya.

Gubernur sultra, dalam sambutanntya yang dibacakan oleh asisten III, La Ode Mustari mengatakan bahwa banyaknya pengangguran kerena ketidak Keseimbnagan antara ketersediaan lapanga kerja dan tenaga kerja. Dan salah satu upaya yang dilakukan untuk menanggulangi penggangguran adalah pelatihan berbasis kompetensi.

Oleh karena itu dengan adanya sinkronisasi diharapakan dapat menciptakan calon tenaga kerja yang berkualitas. Selain itu harus ada sinergitas dan kolaborasi antara pemerintah daerah baik provinsi  maupn pemerintah Kabupaten/kota kepada dunia inudsti dan dunia usaha serta seluruh stakeholder sehingga angka pengangguran di sultra dapat berkurang.

“Marilah kita secara bersam-sama menciptakan sumber daya manusisia yang kompeten yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Sulawesi Tenggara”, pungkasnya.

Penulis: Husain