PENASULTRA.COM, BOMBANA – Kondisi gedung sekolah yang masih berstatus swasta, yakni Madrasah Tsanawiah (MTs) Lampangi, tepatnya di Desa Lampangi, Kacamatan Kabaena Utara, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra) kian terlihat kumuh dan sangat memprihatinkan.
Sekolah yang berdekatan dengan area pertambangan, PT. Sinar Saga Utama (SSU) ini hanya memilik satu ruangan yang di petak menjadi tiga ruang belajar untuk menampung 46 siswa.
Sementara kantor atau ruangan guru hanya berdiameter 3 kali 4 dan di tempatkan di luar gedung belajar dengan mengunakan papan.
Ironisnya lagi, hingga saat ini, sekolah yang mulai berdiri sejak Juni 2011 itu, sepertinya tidak pernah mendapat perhatian dari pemerintah baik kabupaten maupun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra dalam hal ini Kementerian Agama (Kemenag) Sultra.
Kepala MTs Lampangi, Junaria S mengatakan, pihaknya telah melakukan berbagai upaya demi kenyamanan siswa-siswinya.
Apalah daya semua keinginannya seakan hanya sebuah mimpi belaka. Pasalnya, ia telah membuat proposal permohonan anggaran kepada Pemprov Sultra, namun sayang tidak pernah terealisasi.
“Kami selalu ajukan proposal permohonan dana, tetapi sampai hari ini tidak pernah di setujui,” kata Junaria melalui telepon selulernya, Selasa 27 Februari 2019.
Menurutnya, kadang kala ia tak dapat menahan air matanya ketika harus menyaksikan anak didiknya belajar dengan kondisi gendung yang begit sempit dan kumuh.
Ia berharap, Pemprov Sultra maupun pihak swasta dapat memberikan perhatiannya kepada anak-anak didiknya.
“Kiranya pemerintah bisa bantu sekolah kami, tentunya demi kenyamanan siswa-siswi saat pelaksanaan belajar mengajar,” jelasnya.(b)
Penulis: Zulkarnain
Editor: Yeni Marinda