PENASULTRA.COM, WAKATOBI – Daya serap penggunaan anggaran Pemkab Wakatobi pada triwulan pertama tahun 2018 tidak memenuhi target yang ditentukan.
Salah satu penyebabnya adalah keterlambatan proses lelang perencanaan proyek yang ada di beberapa organisasi perangkat daerah (OPD).
Mengetahui hal itu, Bupati Wakatobi, Arhawi langsung memberikan ‘warning’ kepada OPD terkait. Ia menegaskan, jika kepala OPD tidak mampu mengemban tugas dan tanggung jawab yang diberikan, lebih baik mundur dari jabatannya.
“Setiap tugas yang diamanahkan harus dijalankan dengan baik. Kalau tidak, saya punya kewajiban untuk mengevaluasinya. Saya sudah minta sekda untuk menekan kepala OPD agar fokus dengan tugasnya. Dua minggu ke depan kita akan rapat kembali untuk melihat progres masing-masing OPD,” tegas Arhawi usai Rapat Koordinasi dan Pengendalian Pembangunan Lingkup Pemkab Wakatobi Triwulan 1 di Gedung Pesanggrahan Budaya, Jumat, 6 April 2018.
Dalam dokumen realisasi penyerapan anggaran tahun 2018 ditargetkan 20 persen. Namun, yang berhasil terealisasi hanya sebesar 15 persen. Rinciannya, belanja tidak langsung, Rp353.386.024.198 dan belanja langsung Rp477.382.798.333.
Untuk target realisasi keuangan TEPPA 13,62 persen. Realisasi keuangan, Rp.80.701.342.493 atau 9,71 persen. Sedang target belanja fisik TEPPA sebesar 10, 47 persen, realisasinya 5, 54 persen.
Arhawi berharap, sebelum ada pelaporan realisasi penggunaan anggaran ke pemerintah provinsi dua minggu ke depan, sudah ada peningkatan penyerapan anggaran sesuai target 20 persen.
“Saya minta kepada kepala OPD agar fokus dulu. Harus hati-hati bekerja. Jangan sibuk keluar daerah dulu. Tugas kita semua bekerja untuk mensejahterakan rakyat,” tekan mantan ketua DPD PAN Wakatobi itu.(b)
Penulis: Deni La Ode Bono
Editor: Mochammad Irwan