Jargon “Amaimo Pada Ini” Dinilai Hanya Lucu lucuan

PENASULTRA.COM, MUNA – Jargon Bupati Muna Barat LM Rajiun Tumada dalam bahasa daerah Muna yang terpampang pada sejumlah baleho di wilayah Muna dengan tagline “amaimo pada ini” (Ini saya sudah datang) dinilai hanya lucu lucuan.

Jargon yang merupakan jawaban dari tagline pembangunan “Mai Te Wuna” dari Bupati Muna LM Rusman Emba, ini seharusnya tidak memancing reaksi negatif dari pendukung Bupati petahana Muna itu.

“Ini tidak boleh diladeni, karena jargon ini tidak memiliki gagasan yang kuat. Tidak perlu resah dengan ini, anggap ini hanya lucu-lucuan saja dan tidak menarik untuk kita terlalu serius menaggapi itu,” kata Ketua Jaringan Kemandirian Nasional (JAMAN) Sultra, Sahrul, Selasa 20 Agustus 2019.

Kehadiran Bupati Mubar itu di Muna dinilai unik. Karena bupati aktif ini datang seolah memanas-manasi suasana di Muna atas keinginan bertarung pada Pilkada Muna mendatang.

“Jika ada niatan untuk membangun daerah, kedua bupati ini harusnya menjadi figur yang menetralkan suasana politik yang sudah mulai panas ini. Dan jangan hadir sebagai alasan bagi timnya untuk memperkeruh suasana,” ujar Sahrul.

Mantan aktifis Makassar ini mengingatkan bahwa Muna punya riwayat Pilkada dengan gejolak negatif seperti Pilkada sebelumnya yang tidak aman.

Seharusnya, kata Sahrul figur calon Bupati Muna kedepan mengutamakan ide gagasan pembangunan Muna agar lebih baik dan lebih manusiawi.

Dan ini lanjut Sahrul adalah tugas-tugas para balon bupati untuk menginventarisir potensi yang ada di Muna dan diterjemahkan dalam bentuk visi misi yang menjadi pegangan buat mereka untuk menarik simpati serta dukungan masyarakat.

“Jangan seperti selama ini, sudah berjanji sama rakyat, tapi justru mereka mengingkari sendiri janjinya,” ucapnya.

Ia menilai perang opini saling membuli, berbalas pantun antara pendukung dan balon Bupati di Muna sangat tidak produktif.

“Politik ini adalah sarana untuk mencari pemimpin yang benar-benar layak. Diharapkan bisa membangun sektor-sektor perekonomian, manata kehidupan sosial dan budaya. Ini yang mesti terus dibicarakan oleh calon-calon dan termasuk tim suksesnya,” pungkas Sahrul.(b)

Penulis: Sudirman Behima
Editor: Mila