BLK dan BPP Kendari Serahkan Hasil Pelatihan Tanggap Covid-19 Kepada Masyarakat

PENASULTRA.COM, KENDARI – Balai Latihan Kerja (BLK) Kendari bersama Balai Peningkatan Produktivitas (BPP) Kendari menyerahkan hasi pelatihan Tanggap Covid-19 kepada sejumlah Pondok Pesanten, Pengurus Mesjid, Pengurus Gereja, dan beberapa Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) lingkup Sulawesi Tenggara (Sultra).

Hal ini sebagai kontribusi BLK dan BPP Kendari dalam memutus mata rantai penyebaran serta penanganan dampak dari pandemi Covid-19.

Kepala BLK Kendari La Ode Haji Polondu menerangkan bahwa penyerahan hasil Pelatihan Tanggap Covid-19 ini dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia pada Selasa, 21 Juli 2020 pukul 11.00 Wib yang berpusat di BLK Serang, Provinsi Banten dan dihadiri oleh menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia.

“Jadi sesuai arahan Ibu Menteri Ketenagakerjaan, penyerahan ini dilaksananakan secara nasional mulai dari Aceh sampai Papua pada hari ini pukul 11.00 Wib. Untuk wilayah Indonesia Tengah dan Wilayah Indonesai Timur menyesuaikan dengan waktu di sana (di BLK Banten)”, terang Laode Haji Polondu dalam sambutanya.

Foto bersama kepala BLK Kendari dan kepala BPP Kendari serta sejumlah pimpinan pondok pesantren dan Ormas lingkup Sultra (Foto: Sain)

Lebih lanjut La Ode Haji Polondu menuturkan, hasil pelatihan tanggap Covid-19 yang diserahkan kepada pondok pesantren dan Ormas ini berupa masker, wastafel dan cairan densifektan.

“Semoga hasil dari Pelatihan Tanggap Covid-19 ini dapat bermanfaat bagi masyarakat. Kami juga berharap di era new Normal ini pandemi Covid-19 segera berakhir agar masyarakat bisa beraktivitas seperti biasa”, ujar mantan Kepala Bagian Rumah Tangga Kementerian Tenaga Kerja tersebut.

Senada dengan itu, Kepala BPP Kendari, Andi Asriani Koke mengatakan bahwa pihaknya terus berupaya dan berkoordinasi dengan BLK Kendari dan pemerintah setempat untuk bersinergi program khususnya dalam pencegahan dan penanganan pandemi Covid-19.

Pada waktu yang sama pihaknya juga menyerahkan 1000 liter cairan densifektan dan masker sebanyak 5000 pcs.

“Meskipun kami tidak memiliki fasilitas yang memadai tapi kami tetap berusaha memproduksi masker dan densifektan untuk diberikan kepada masyarakat”, ujar Andi Asriani Koke.(b)

Penulis: Sain