PENASULTRA.COM, JAKARTA – Lembaga Survei Charta Politika merilis hasil survei terkait elektabilitas Partai Politik (Parpol) di Indonesia.
Partai Keadilan Sejahtra (PKS) masuk ke dalam lima besar bersama PDIP, Gerindra, PKB, Golkar, yakni di posisi keempat dengan elektabilitas 8,2 persen.
Menurut, Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan, saat ini tren elektabilitas PKS memang cenderung naik. Menurutnya, hal itu membuktikan kehadiran Partai Gelora yang diisi sejumlah eks kader PKS tak mempengaruhi elektabilitas partai yang diketuai Ahmad Syaikhu itu.
“Tren PKS memang cenderung naik, itu iya. Karena kalau dilihat dari data Januari sampai Februari dan Maret di tren data survei saya, memang PKS naik, cenderung bertahan naik trennya,” kata Yunarto, Senin, 29 Maret 2021.
“Dan ini merupakan yang menjadikan suatu titik yang bisa menjadi pegangan auto kritik buat Partai Gelora karena terbukti survei ini dan beberapa survei lembaga lain, Partai Gelora yang isinya orang mantan PKS ternyata belum dapat elektabilitas cukup dan tidak menggerus suara PKS pada skala yang bisa dikatakan berarti,” lanjutnya.
Selain itu, ia mengungkapkan sejumlah faktor elektabilitas PKS tengah naik yakni sikap tegas tetap menjadi oposisi pemerintah. Dia berpandangan, bisa saja elektabilitas PKS naik karena suara pemilih Gerindra yang merasa kecewa dengan sikap partai yang diketuai Prabowo Subianto itu saat ini.
“Kita tahu juga pasar-pasar oposisi ini, kan, sekarang pemainnya tidak terlalu banyak karena Gerindra sebagai objek terbesarnya sudah bergabung ke dalam koalisi pemerintah. Secara otomatis dia akan mendapatkan limpahan suara-suara pemilih yang kecewa terhadap Gerindra,” ujarnya.
Faktor lain yang membuat elektabilitas naik karena PKS mempertahankan ideologi berbasis agama. Menurutnya, PKS konsisten pada pasar politik identitas.
“Faktor ideologi, suka atau tidak, pertarungan politik identitas masih sangat kuat dalam dua pemilu presiden terakhir dan beberapa pilkada. Jadi itu sudah menjadi sebuah ceruk pasar tersendiri juga pemilih yang lebih mengaspirasikan pilihannya kepada partai Islam misalnya atau kepada capres yang dianggap dekat dengan kelompok Islam. Dan PKS, suka atau tidak, konsisten masuk ke dalam ceruk pasar itu,” jelasnya.
Bukan hanya itu, Yunarto juga mengungkapkan PKS memiliki proses kaderisasi yang cukup baik di tubuh partainya.
“Di sisi lain kita tahu partai ini punya infrastuktur yang juga sudah teruji karena partai ini; partai kader yang terus melakukan regenerasi dan partai jenis ini dalam situasi apa pun itu bisa bertahan. Yang bisa melakukan ini kan cenderung hanya PKS dengan Golkar dan PDIP,” Ungkap dia.
Sumber: KumparanNEWS
Editor: Sudiamin