PT VDNI Diduga Langgar Regulasi Kesehatan Kerja, SBSI Kendari Tuntut Keadilan

KENDARI – Dewan Pengurus Cabang (DPC) Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) Kota Kendari berencana mengadukan PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) atas dugaan pelanggaran kesehatan pekerja. Perusahaan tersebut diduga tidak memperhatikan kesehatan pekerja dengan hanya melakukan pemeriksaan kesehatan sekali saja.

Ketua DPC SBSI Kendari, Iswanto Sugiarto, mengatakan bahwa PT VDNI diduga tidak melakukan pemeriksaan kesehatan atau Medical Check Up (MCU) kepada pekerja yang berkontrak di PT VDNI secara berkala.

“Berdasarkan data dan informasi dari pekerja yang kami himpun, kami duga pihak perusahaan hanya 1 kali melakukan MCU pada saat masuk kerja dan jelas ini bertentangan dengan regulasi yang ada,” katanya.

Iswanto juga menekankan bahwa sanksi yang dapat dikenakan jika tidak melakukan MCU kepada pekerja adalah sanksi administratif.

“Pasal 190 ayat (2) UU Cipta Kerja menyatakan bahwa jika perusahaan tidak memberikan hak Medical Check Up (MCU) kepada pekerja, perusahaan dapat dikenakan sanksi administratif berupa teguran, peringatan tertulis, pembatasan kegiatan usaha, hingga pencabutan izin usaha,” bebernya.

Ia berharap agar Binwasnaker & K3 Provinsi Sultra mengusut tuntas dugaan pelanggaran ketenagakerjaan setelah aduan tersebut masuk di kantor Binwasnaker & K3. Iswanto juga menginginkan setiap perusahaan harus taat dan patuh atas ketentuan yang berlaku.

Terkait hal tersebut, Humas PT VDNI, Bahar, membenarkan bahwa perusahaan tersebut hanya sekali melakukan MCU, yaitu saat pekerja masuk pertama kali.

“Hanya sekali pas masuk kerja, tetapi kami menyediakan klinik di dalam perusahaan,” jelasnya saat dihubungi via telepon.(red)